Mohon tunggu...
Putri agustia indriani
Putri agustia indriani Mohon Tunggu... Guru - Prodi PGMID2 Mahasiswi IAIN Jember

Jadilah insan yang bisa memanusiakan manusia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Pragmatisme dan Tokoh-tokohnya

29 April 2020   15:28 Diperbarui: 29 April 2020   15:36 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum wr.wb.

sebelum membahas mengenai Filsafat pendidikan Pragmatisme terlebih dahulu mari kita kupas, apa sih Pragmatisme?

Pragmatisme berasal dari dua kata yaitu pragma (perbuatan,tindakan) dan tisme (ajaran,aliran). Dengan demikian pragmatisme merupakan aliran atau ajaran yang berpandangan bahwa pemikiran mengikuti sebuah tindakan.

Filsafat Pendidikan Pragmatisme, dalam pendidikan aliran ini berpandangan bahwa yang benar ialah segala sesuatu yang terbukti dengan melihat hasil kebenaran akibatnya dan manfaatnya secara praktis. sedangka kaitanya dengan pendidikan yaitu :

-pelajaran dan kurikulum diarahkan pada kegunaan pada setiap masing-masing individu

-semua yang dilakukan harus berguna bagi lembaga pependidikan

Pemikiran Tokoh-Tokoh Aliran Pragmatisme :

1) Charles Sandre Pierce (1839-1913)

Pierce berpendapat bahwa hipotesis atau pegangan dasar ialah benar dan bisa dijrlaskan menurut tujuan kita. dalam hal ini pemikiranya berdasarkan kedalam tiga prinsip, yaitu :

- Kebenaran ilmu pengetahuan tidak lebih dari kemurnian pendapat manusia

-yang dinamakan universal ialah setuju dan menerima keyakinan Community of knowers

-filsafat dan matematika harus dibuat lebih praktis

2) William James (1842-1910)

James berpendapat bahwa pragmatisme ialah sebuah aliran yang melalui pengalaman indra dalam pemecahannya. pandangan yang pasti terhadap alam semesta yaitu yang disebut dengan metafisika. dalam hal ini pemikiranya bersifat voluntaristis yang menekankan pada faktor usaha, kesukarelaan dalam mengambil keputusan dan memperjelas sesuatu.

3) John Dewey (1859-1952)

Dewey peranggapan bahwa tidak ada sesuatu yang tetap semua tergantung pada pikiran manusinya sendiri-sendiri sebagai awal mula untuk bertindak. ia menggunakan pendekatan biologis dan sosiologis.

4) Heracleitos (540-480 sm)

Heracleitos merupakan tokoh filsafat yunani kuno. ia beranggapan bahwa tidak ada dialam semesta ini yang bersifat kekal. tidak ada sesuatu yang benar-benar nyata.

pada kesimpulanya orang yang pragmatisme beranggapan bahwa sesuatu yang tidak berguna ialah tidak benar, oleh sebab itu ia tidak akan melakukan apapun yang tidak berguda bagi dirinya dan lembaganya.

Semoga Bermanfaat:)

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun