Mohon tunggu...
Putri AgilNurA
Putri AgilNurA Mohon Tunggu... Penulis - Mhs Sosiologi

Berfikir Berdoa Berusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Digitalisasi Ekonomi (Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Pandemi)

22 Januari 2021   01:26 Diperbarui: 22 Januari 2021   01:43 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak bulan maret tahun 2020 yang lalu, Indonesia sedang dihadapkan pada banyak persoalan, baik persoalan kesehatan, politik bahkan ekonomi. Semenjak pandemic covid-19 mulai memasuki wilayah indonesia, persoalan pada aspek ekonomi semakin banyak. Kondisi ekonomi sejak bulan maret 2020 hingga bulan januari 2021 cukup memprihatinkan. 

Tahun 2020 yang lalu, ekonomi global diprediksi akan mengalami penurunan yang cukup tajam, bahkan diperkirakan seperti yang terjadi pada tahun 1930-an dan bukan lagi pada tahun 2008 atau tahun 1998 yang lalu. Tentunya ketika ekonomi global sudah mengalami penurunan , akan berdampak pada Negara Indonesia, sehingga indonesia bisa terancam mengalami resesi akibat pandemic covid-19.

Kondisi penurunan ekonomi di Indonesia juga dipicu karena daya konsumsi masyarakat yang menurun akibat adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh para investor sehingga berpengaruh pada pendapat masyarakat saat ini. Pandemic juga membuat banyak pabrik dan tempat usaha tutup akibat ketidakmampaun bersaing dan mengola sumberdaya saat pandemic. 

Tahun 2020 kondisi ekonomi Indonesia berada pada kuartal II , dan diperkirakan akan mengalami penurunan lagi sebanyak 3,8% , dan pada kuartal III juga akan diperkirakan menurun sebesar 1,6% . ketika kondisi ekonomi Indoneisa pada kuartal II dan III akan terus memngalami penurunan hingga minus sekian persen, mau tidak mau Indonesia akan mengalami resesi. Kontraksi pertumbuhan ekonomi bukan hanya dirasakan oleh negara Indonesia , akan tetapi pada ratusan negara yang lainnya. (Indonesia, 2020)

Pemulihan ekonomi indonesia nampaknya sangat sulit dalam kondisi pandemic seperti ini, apalagi krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia sangat berbeda dengan tahun-tahun sebeleumnya. Untuk mengatasai permasalahan ekonomi saat ini tentunya harus menangani wabah itu sendiri yang menjadi salah satu permasalahan paling utama sejak bulan Maret tahun lalu. Oleh sebab itu gotong royong antar pihak menjadi salah satu upaya dalam pemulihan ekonomi diIndonesia, gotong royong itu untuk menyelesaikan persoalan wabah seperti melakukan 3M (Menggunakan masker, Menjaga Jarak, mencuci tangan). Lalu untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi, bisa dilakukan melalui digitalisasi ekonomi.

Digitalisasi Ekonomi

Dunia digital bukan hanya menawarkan sebuah peluang dan juga manfaat besar bagi public dan kepentingan bisnis, akan tetapi juga memberikan tantangan terhadap segala bidang kehidupan untuk meningkatkan kualitas dan juga efisiensi dalam kehidupan. Penggunaan teknologi memang sangatlah bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan manusia diera post-industrialis saat ini. Bahkan gaya hidup juga tidak akan pernah terlepas dari pengaruh teknologi dan kecanggihannya. Perkembangan teknologi yang cukup pesat dan cepat akan bukan saja mengubah tatanan kehidupan sosial, budaya, masyarakat akan tetapi juga pada kehidupan politik suatu bangsa.

Tekologi informasi dan juga komunikasi memfasilitasi bisnis dalam empat layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis diera pandemic saat ini, diantara empat layanan itu adalah , terkait pada proses bisnis, otomasi, memberikan informas, menghubungkan dengan pelanggan dan yang terakhir ada pada alat-alat produktivitas. 

Tentunya kemudahan yang diberikan oleh teknologi dan informasi sangat banyak, akan tetapi tantangan yang diberikan juga sangat banyak apalagi dalam keadaan pandemic seperti ini, tantangan itu seperti memecahkan suatu permasalahan, membuka kreativitas produk yang akan dijual dipasaran, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.

Menurut Musafak (2012) digitalisasi ekonomi atau ekonomi digital adalah, ekonomi yang didasarkan pada barang elektronik, dan jasa yang dihasilkan oleh bisnis elektronik dan diperdagangkan melalui perdagangan elektronik , artinya sebuah bisnis dengan produksi elektronik, dan proses manajemen dan yang berinteraksi dengan mitra dan melakukan transaksi melalui internet dan juga web teknologi. 

Pada beberapa artikel juga disebutkan bahwasannya ekonomi digital adalah aspek ekonomi yang berbasiskan pada pemanfaatan dan juga pemberdayaan teknologi informasi dan komunikasi digital. Terdapat lima teknonolgi yang paling potensial memicu pertumbuhan ekonomi digital khususnya dalam kondisi panndemi seperti ini, yiatu  mobile internet, big data, internet of things, automation of knowledge, dan could technology.

Saat pandemic seperti ini, hampir seluruh masyarakat Indonesia didorong untuk menggunakan teknologi dalam melakukan kegiatannya, baik dalam kegiatan politik, pendidikan, kesehatan bahkan kegiatan ekonomi. Adanya pembatasan sosial selama pandemic covid-19 akan berdampak pada konsumsi layanan digital yang meningkat secara drastis. 

Pandemic covid-19 selain menjadi musibah tetapi juga membawa berkah, hal ini dikarenakan selama pandemic covid-19 menjadi sebuah momentum yang cukup bagus dalam pertumbuhan ekonomi khususnya pada ekonomi digital. Selama pandemic terjadi kenaikan sebanyak 26% perbulan atau sebanyak 36 triliyun dalam e-commerce, dan transaksi harian mencpai angka 4,8 juta transaksi dan menghadirkan konsumen baru sebanyak 51% dan mendongkrak permintaan sebanyak 5-10 kali (Abdi, 2020).

Pencapapian e-commerce selama pandemic menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi pertumbuhan ekonomi ditengah pandemic, oleh sebab itu dengan pemanfaatan ruang digital untuk keperluan ekonomi sangat memiliki pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi, pemanfaatan ruang digital ini tentunya juga diimbagi dengan sikap yang positif, artinya terdapat kolaborasi antara produk online dan juga offline ,agar terjadi sebuah keseimbangan dan ketidaktimpangan ekonomi masyarakat saat ini, pemanfaatan digitalisasi ekonomi dan kolaborasi akan mmbuat peluang pertumbuhan ekonomi diIndonesia semakain terbuka lebar, sehingga dalam pemulihan ekonomi nasional bisa segera direalisasikan.

Contoh-contoh Ekonomi Digital yang paling sering digunakan masyarakat pada masa pandemi

  • Dalam jual beli barang
  • Contoh ekonomi digital dalam hal belanja yang melalui toko online dan marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli. Perkembangan ekonomi digital di bidang jual beli barang kini semakin pesat di masa pandemi karena kebanyakan orang memilih belanja online daripada harus datang langsung ke toko.
  • Dalam Sistem Pembayaran
  • Menggunakan dompet digital seperti OVO, DANA, LinkAja dan masih banyak yang lainnya. Layanan ini tentu sangat bermanfaat dan memudahkan untuk pengguna. Menariknya, bisa mendapat cashback dan diskon. Pengguna dapat menikmati pembayaran melalui dompet digital ini walau di rumah saja dan sangat menguntungkan di masa pandemi sekarang.

References

Indonesia, U. I. (2020, 07 17). www.uii.ac.id. Retrieved from Universitas Islam Indonesia:

Musafak. 2012. Budaya Ekonomi Digital Kalangan Masyarakat Menengah Atas. Universitas Gunadarma

Abdi, A. P. (2020, 12 15). tirto.id. Retrieved from tirto.id:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun