Mohon tunggu...
Putri Aditya
Putri Aditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bersyukur, berbagi dan berbahagia

Mahasiswa Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan https://myblognew2233.blogspot.com/?m=1 Bismillah Pendidikan, sosial, Anak-anak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi Hari Pendidikan Nasional: Permasalahan dan Solusi Pendidikan Saat Ini

3 Mei 2021   22:48 Diperbarui: 3 Mei 2021   23:07 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: minanews.net

Roem Topatimasang dalam bukunya "Sekolah itu Candu" menceritakan disebuah dusun kecil Galung-galung di provinsi Sulawesi Selatan serombongan anak 6-12 tahun berjalan kaki melintasi medan sejauh kurang lebih 10 kilometer, melalui jalan setapak, menerobos belukar, menyusuri pematang sawah, meniti jembatan bambu, memanjat dan melompati pagar-pagar kebun, melintasi hutan, dan dua kali mendaki lereng setinggi seratusan meter pada kemiringan 40-60 derajat. 

Itu mungkin hanya satu contoh dari berbagai sulitnya akses ke sekolah di pelosok Indonesia.
Alternarifnya tentu saja perbaikan sekolah, dan aksesnya juga sarana prasaranya khususnya didaerah terpencil. Juga penambahan guru-guru didaerah tersebut. Dan perhatian besar pemerintah pada anak-anak di pedalaman tersebut untuk diamati potensinya dan diberi fasilitas besar untuk mengembangkannya.


4. Kurangnya jam khusus sebagai pengembangan diri anak.


 Setiap anak memiliki bakatnya masing-masing dan tak bisa dipungkiri bakatlah yang akan sangat dibutuhkannya dalam masa depannya setelah lulus sekolah. Kemampuan anak untuk mengasah bakatnya seperti dipangkas oleh sekolah karna banyaknya jam di dalam kelas. Padahal kelas kreatif, anak diberi kesempatan untuk menyalurkan bakatnya adalah poin yang sangat penting untuk mengembangkan potensi anak. 

Di finlandia sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik. berdasar Satupersen.net sistem pendidikan Finlandia pereka hanya mengedepankan kualitas gurunya. Tidak ada UN, jam sekolahnya pendek, tidak banyak aturan, serta bahan ajar disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Siswa di sana tidak  dipaksa untuk belajar semua mata pelajaran. Bahkan, mereka difalitasi untuk mengembangkan minat dan bakat di luar jam pelajaran.


Ya, bagian pentinganya ada di poin terakhir dann memamg hampir semua negara dengan sistem pendidikan baik memang lebih banyak memberi waktu anak diluar kelas/eksplorasi bakatnya. Dan menurut saya itupun salah satu solusi yang juga harus diterapkan di Indonesia.


5. Kurangnya  literasi
Kunci pendidikan adalah literasi. Meski literasi sendiri banyak bentuknya, namun saya ingin membahas tentang poin membaca. Sudah menjadi rahasia umum jika tingkat membaca di Indonesia memang rendah. Padahal impact dari membaca ini sangat besar. 

Bayangkan saja jika setiap anak suka membaca, guru suka membaca, orang tua suka membaca dan dosen suka membaaca. Maka proses memperbaiki pendidikan akan jauh lebih mudah. Karena mereka sudah memiliki banyak pengetahuan dikepalanya yang bisa di terapkan. 

Maka solusinya adalah membuat kegiatan membaca yang menari dan tentu tugas kita adalah harus banyak membaca dan setidaknya membuat orang disekitar kita suka membaca.


6. Pendidikan karakter yang miskin


   Seperti kita tau akhir-akhir ini memang pendidikan karakter menjadi perbincangan dan menjadi target di dunia pendidikan. Bagaimana tidak begitu pentingnya pendidikan karakter dalam mengatur sikap dan menjadi bekal masa depan bagi anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun