Mohon tunggu...
Putri Adi Setyaningrum
Putri Adi Setyaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Nasional
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PPKM diberlakukan, Para Pedagang Menjerit.

16 Juli 2021   17:02 Diperbarui: 17 Juli 2021   20:12 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PPKM diberlakukan, Para Pedagang menjerit.

 

Jakarta - Satgas Covid-19 menyatakan penyebab terjadinya gelombang kedua (Second Wave) di beberapa negara antara lain disebabkan dengan masyarakat sudah mulai lelah dan abai terhadap protokol kesehatan, sudah dibukanya tempat umum (tempat makan,tempat wisata) tanpa adanya pembatasan, merasa sudah aman, terutama setelah divaksinasi dan tidak waspada saat beraktivitas.


Pemerintah, khususnya di 15 Kabupaten/Kota pulau jawa dan bali menerapkan PPKM Darurat mulai dari tanggal 3-20 Juli 2021. Menteri Dalam Negri Tito Karnavian mempersiapkan langkah koersif yang tertera dalam undang-undang Nomor 17 tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM Darurat.


Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat berdampak pada penghasilan pedagang nasi goreng , salah satunya dengan Pakdhe Memed yang berjualan di jalan I Gusti Ngurah Rai. Selama PPKM darurat ini, para pedagang nasi goreng yang mangkal atau bahkan keliling, sangat merasakan dampak PPKM tersebut.

 

"Ini kan kebijakan pemerintah disuruh tutup jam 8 ya, loh jam segitu aja langganan saya baru pada pada keluar, gimana tidak berkurang pendapatan saya. Hampir 50% lah pendapatan saya berkurang apalagi makannya harus dibawa pulang (dibungkus) tidak bisa makan ditempat," Ujarnya Kamis malam (15/07/2021). 

Menurutnya kebijakan pemerintah ini, kurang efektif karena kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak disertai solusi yang dapat membantu masyarakat, terutama bagi masyarakat kecil yang memang sumber utama penghidupannya dari hasil jualan tersebut. 

"Harapan buat kedepannya, pandemi cepet berlalu, Kurang lebih satu tahun sudah pandemi Covid -19 ini berada di Indonesia, dan juga semoga keadaan kembali normal, Karena segala keperluan saya ya bersumber dari berjualan nasi goreng ini, " jelasnya Kamis malam (15/07/2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun