Kedua, Berdamai dengan keadaan, mengingat hal-hal yang buruk terhadap kejadian yang pernah dilalui memang tidak terhindarkan dan pasti akan teringat. Namun apakah dengan menyalahkan keadaan atas semua peristiwa yang dilalui kemudian akan merasakan ketenangan terhadap diri sendiri. Tentunya alangkah bijakknya mulai mencoba berdamai dengan keadaan. Menerima setiap keadaan yang menimpa atau pernah dilalui dan dijadikan sebagai pelajaran untuk amsa dengan yang lebih baik.
Ketiga, Mindfullness, adalah berfikir dengan kesadaran penuh, mengelola pikiran, perasaan dan lingkungan untuk menghubungkan titik-titik yang ada didalam pikiran, Midningfullness bisa dilakukan dengan cara salahsatunya dengan mencari tempat yang sekiranya tenang kemudian bisa sambal memejamkan mata.
Keempat, Menulis ekspresif, menulis bisa menjadi kekuatan untuk membantu menyembuhkan diri dari segala bentuk permasalahan emosi. Dengan menuliskan segala kekesalan dapat membantu kita untuk melihat masalah dari sudut pandang yang lain dan secara tidak langsung memberikan keleluasaan bagi diri untuk berekspresi terhadap masalah emosinya. Setiap orang adalah penyembuh terbaik bagi dirinya sendiri.
Kita sebagai makhluk sosial harus selalu menganalisa informasi yang kita dapat dari luar dengan baik dan selalu berpikiran positif agar jasmani maupun rohani kita dapat berjalan secara baik pula. Pada dasarnya permaslahan kita sendirilah yang menciptakannya dan kita pula yang harus menyelesaikannya dengan menanamkan nilai-nilai positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H