Mohon tunggu...
Putria Aprilia Kristiani
Putria Aprilia Kristiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Telkom University

Korean Lifestyle | Batak Culture

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mempererat Persaudaraan: Orang Batak Sajikan Masakan Khas Medan saat Ramadhan

18 April 2024   12:31 Diperbarui: 18 April 2024   12:35 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-Ibu membuat bumbu untuk dimasak (Source: Putria Aprilia)

Bagi umat Muslim, bulan Ramdhan adalah bulan yang penuh makna dan keberkahan, karena menjalani puasa di bulan Ramadhan tidak hanya menahan lapar dan haus tetapi juga merupakan waktu untuk mempererat ikatan keagamaan dan persaudaraan. Namun, di tengah semangat Ramadhan yang kental, di beberapa komunitas seperti orang Batak, tradisi masak-memasak menjadi momen istimewa untuk memperkuat persaudaraan dan kebersamaan. Alasan mereka mengadakan kegiatan ini di bulan Ramadhan karena bagi mereka bulan Ramadhan dipandang sebagai waktu untuk meningkatkan kebersamaan, saling berbagi, dan meningkatkan solidaritas, meskipun mereka berbeda keyakinan dengan umat yang menjalani puasa di bulan Ramadhan.

Ibu-Ibu membuat bumbu untuk dimasak (Source: Putria Aprilia)
Ibu-Ibu membuat bumbu untuk dimasak (Source: Putria Aprilia)

Bapak-bapak menyiapkan pemanggangan (Source: Putria Aprilia)
Bapak-bapak menyiapkan pemanggangan (Source: Putria Aprilia)

Di Bandung misalnya, komunitas Batak di Rancaekek ini dengan antusias menjadikan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk berkumpul dan memasak masakan khas Medan seperti arsik, saksang, daging panggang, dan makanan non-halal lainnya yang dipadukan dengan sambal andaliman. Biasanya, untuk bagian memasak seperti membuat bumbu, memasak daging, dan menyajikan minuman adalah kaum wanita atau ibu-ibu, sedangkan untuk bagian memotong daging, membersihkan daging, dan memanggang daging adalah kaum pria atau bapak-bapak.

"Itulah yang membedakan orang Batak, dari makanan khasnya yang pedas dan tradisi persaudaraannya yang masih kental." Ucap bu Pesta, Minggu (7/4/2024)

"Ya harapan kami, kalian kaum muda bisa meneruskan tradisi adat Batak ini, jangan sampai hilang!" Ucap pak Manullang, Minggu (7/4/2024)

Selain menyajikan masakan yang lezat, komunitas ini juga tidak luput dari kebiasaannya yaitu berkaraoke dengan lagu-lagu Batak era 90-an. Tingkah unik satu sama lain inilah yang menghadirkan kegembiraan dalam komunitas ini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun