Mohon tunggu...
Putri Dwiyanti
Putri Dwiyanti Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswa dari jurusan hubungan internasional

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hegel

16 Januari 2011   14:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Georg Wilhelm friedrich hegel adalah anak sah Romantisime. Dia dilahirkan di Stuttgart pada 1770, dan mulai belajar teologi di tubingen pada usia delapan belas tahun. Mulai 1799 , dia bekerja dengan schelling di jena pada waktu gerakan romantik mengalami pertumbuhannya yang paling pesat. Setelah menjalani satu priode sebagai asisten profesor dijena dia menjadi profesor di heidelberg, pusat romatisime nasional dijerman. Pada 1818 dia diangkat menjadi profesor di berlin, tepat pada waktu kota tersebut menjadi pusat sprititual eropa. Dia meninggal karna penyakit kolera pada 1813 setelah ‘ hegelianisme’ berhasil mendapat pengikut yang sangat besar dihampir seluruh universitas di jerman. Hegel merambah banyak bidang.

Hegel menyatukan dan mengebangkan hampir semua gagasan yang muncul kepermukaan pada periode romantik.Dia sangat kritis terhadap banyak tokoh romantik, termasuk schelling.Schelling dan tokoh-tokoh romatisme lainnya pernah menyatakan bahwa makna kehidupan yang paling dalam ada pada apa yg mereka sebut ‘ruh dunia’hegel juga pernah menggunakan istilah ‘ruh dunia’ maksudnya adalah seluruh perkataan manusia, sebab hanya manusia yang mempunyai ‘ruh’. Dia juga mengacu pada kehidupan manusia, pikiran manusia dan kebudayaan manusia.

Hegel mengatakan bahwa ‘kebenaran itu subjektif’ dan dengan menyangkal adanya ‘kebenaran’ tertinggi diatas atau diluar akal manusia. Semua pengetahuan adalah pengetahuan manusia, kata hegel. Filsafat hegel terutama adalah metode untuk memehami kemajuan sejarah. Filsafat hegel tidak mengajarkan apa-apa pada kita tentang hakikat batiniah dari kehidupan, tapi ia dapat mengajairi kita untuk berfikir secara produktif. Seluruh sistem filsafat sebelum hegel mempunyai satu kesamaan, yaitu, usaha untuk menetapkan kriteria abadi untuk apa yang dapat diketahui manusia tentang dunia. Setiap orang berusaha untuk menyelidiki dasar dari kesadaran manusia. Tapi mereka semuah telah membuat peryataan mengenai faktor pengetahuan manusia yang kekal tentang dunia. Dia yakin bahwa dasar dari kesadaran manusia berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya. Karna itu tak ada kebenaran yang abadi. Tidak ada akal yang kekal satu-satunya yang pasti bagi filsafat adalah sejarah itu sendiri.

Bagi hegel sejarah itu bagai sungai yang mengalir. Setiap gerakan sekecil apapun dalam air ditempat tertentu ditentukan oleh jatuh dan berpusar air dihulu. Tapi gerakan-gerakan ditentukan oleh bebatuan dan liku-liku sungai pada titik pada kamu mengamatinya. Hegel menyatakan bahwa ‘ruh dunia’ berkembang menuju pengetahuan itu sendiri yang terus berkembang. Sama hal dengan sungai makin lama makin melebar ketika mendekati laut. Menurut hegel, sejarah adalah kisah tentang ‘ruh dunia’ yang lambat laun mendekati kesadaran itu sendiri meskipun dunia itu selalu itu ada , kebudayaan manusia dan perkemabgan manusia telah membuat ruh dunia semakin sadar akan nilainyayang hakiki.

Hegel menyatakan, bahwa ruh dunia kembali pada dirinya sendiri dalam 3 tahap. Yaitu ruh dunia pertama-tama menjadi sadar akn dirinya sendiri dalam individu. Hegel menyebut ini ‘ruh subjektif ia mencapai kesadaran yang lebih tinggi dalam keluarga, masyarakat dan negara. Ruh dunia mencapai bentuk perwujudan dirinya yang tertinggi dalam ruh mutlak ini adalah seni, agama, dan filsafat. Dan diantara semuanya ini, fisafat adalah bentuk pengetahuan tertinggi sebab dalam filsafat, ruh dunia memancarkan pengaruhnya sendiri pada sejarah. Jadi ruh dunia pertama-tama menemukan dirinya dalam filsafat. Jadi, mungkin filsafat adalah cermin dari ruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun