Mohon tunggu...
Putri Zaman
Putri Zaman Mohon Tunggu... -

loves the Charming Prince in a white horse

Selanjutnya

Tutup

Puisi

I Cannot be Your Brother Too

7 Mei 2010   03:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:21 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Andaikan suatu saat kita bisa jadi kakak-adik ya?"

"Andaikan bisa begitu, asal aku tetap selalu bisa menemani dan menyayangimu"

"Tapi rasanya gak mungkin banget ya..."

"Perasaan gak bisa dirubah seperti saklar yang sewaktu-waktu bisa di "on" dan "off" kan?"

Tentu jari-jemari kita masih jadi saksi bisu

Bahkan keyboard laptopku kadang ikut termangu

Inikah aku? Inikah hidupku?

Ahh...aku terhanyut dalam cerita terlarang

Hingga nyawamu kadang meregang, mengerang kesakitan

Tapi apa dayaku, tak kuasa melawan takdir

Aku pasrah....

Cos I cannot be your brother too...

Wahai yang mencintaiku sepenuh hati

Wahai yang menyayangiku segenap jiwa

Inilah aku, inilah kita

Apakah ini yang kau cari

Kesabaran dan kekuatanmu luar biasa

Aku malu akan diriku

Akankah aku membahagiakanmu?

Karena aku juga tak mau jadi saudaramu

Hai hati yang luka

Tersenyumlah, tertawalah, bernyanyilah bersamaku

Tetaplah injakkan kakimu dan kakiku di dunia itu

Maju melangkah ke depan

Bersemangatlah...bangkitlah..aku bersamamu

Selalu

Cos I cannot be your brother too

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun