Mohon tunggu...
Putri Permata
Putri Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030069 UIN Sunan Kalijaga

Mengabadikan kenangan dengan foto itu sangat berarti bagi Putri. Selain itu Putri juga sangat memperhatikan penampilannya. Putri suka sekali dengan kopi.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Euforia Jatuh Cinta, Respon Otak dan Tubuh dalam Menggali Perasaan

6 Juni 2024   21:08 Diperbarui: 9 Juni 2024   01:45 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan melakukan kencan pertama.(Sumber: Freepik via kompas.com)

Jatuh cinta, salah satu perasaan yang paling memukau dalam kehidupan manusia. Saat kita terpesona oleh seseorang, dunia seolah berubah menjadi lebih indah. 

Pernahkah Anda merasakan euforia yang menyertainya? Euforia sendiri adalah perasaan gembira berlebihan yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta. Hal ini disebabkan oleh pelepasan hormon seperti dopamin, noradrenalin, dan serotonin.

Dopamin, yang biasanya disebut sebagai "hormon kepuasan," memicu perasaan senang dan euforia. Noradrenalin, sebaliknya, meningkatkan detak jantung, energi, dan perasaan euforia. Serotonin, yang berperan dalam mengatur emosi, juga berkontribusi pada perasaan euforia

Euforia jatuh cinta dapat diartikan sebagai perasaan kegembiraan dan kegirangan yang melanda seseorang ketika mereka merasakan getaran cinta yang mendalam. 

Ini adalah momen yang mengubah hidup, di mana hati dan pikiran kita dipenuhi oleh perasaan yang tak terlukiskan. Euforia ini muncul ketika kita menemukan seseorang yang membuat kita berdebar-debar, merasa bahagia, dan terhubung secara emosional.

Pada awalnya, euforia jatuh cinta mungkin sulit dijelaskan. Rasanya seperti kita berjalan di awan, melayang tanpa kendali. Pikiran kita dipenuhi oleh bayangan orang yang kita cintai, dan setiap kali kita melihatnya, hati kita berdegup kencang.

Tubuh juga menunjukkan beberapa respons yang terkait dengan euforia. Pupil mata membesar, detak jantung meningkat, dan energi meningkat. 

Hormon adrenalin dan norepinefrin juga dilepaskan, yang dapat menyebabkan gejala seperti telapak tangan basah, dada berdebar, dan wajah berwarna merah

Euforia ini melibatkan perasaan bahagia yang luar biasa, di mana kehidupan seolah-olah berputar di sekitar objek cinta kita. Selama euforia jatuh cinta, kita sering kali merasa terbawa oleh perasaan-perasaan positif yang melimpah. 

Kita merasa lebih bersemangat dan berenergi, dengan berbagai rencana dan impian yang melintas dalam pikiran kita. Setiap momen bersama orang yang kita cintai menjadi berarti dan berharga.

Selain itu, jatuh cinta juga membuat kita merasa dihargai dan diterima oleh orang lain. Ketika kita jatuh cinta, kita merasa dicintai dan diinginkan oleh seseorang. 

Perasaan ini memberi kita rasa percaya diri dan meningkatkan harga diri kita. Ketika kita merasa dihargai dan diterima, kita cenderung merasa lebih bahagia dan euforia. 

Namun, seperti halnya keadaan euforia lainnya, euforia jatuh cinta juga dapat memberikan pengalaman yang intens dan tidak stabil.

Otak juga berperan penting dalam mengatur perasaan euforia. Area limbik, yang terkait dengan emosi dan memori, menjadi aktif ketika seseorang jatuh cinta. 

Sistem limbik ini mempengaruhi perilaku dan emosi, sehingga menjelaskan mengapa kenangan yang terkait dengan cinta yang baru begitu kuat.

Kita bisa merasakan perasaan takut kehilangan orang yang kita cintai, kecemasan yang berlebihan, dan ketidakpastian tentang masa depan hubungan kita. Namun, meskipun ada tantangan dan ketidakpastian, euforia jatuh cinta tetap menjadi pengalaman yang luar biasa.

Euforia jatuh cinta juga dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita. Ini dapat memotivasi kita untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, mendorong kita untuk mengambil risiko, dan mengubah persepsi kita tentang dunia.

Euforia ini juga dapat menginspirasi karya seni yang indah, puisi yang mendalam, dan lagu-lagu yang memukau.

Namun, terkadang jatuh cinta dapat membuat seseorang melakukan hal-hal bodoh. Hal ini disebabkan oleh tidak aktifnya bagian korteks frontal otak, yang berfungsi membuat keputusan dan menilai suatu hal. Ketika bagian ini tidak aktif, seseorang akan sulit menilai aksi yang ia lakukan saat jatuh cinta, sehingga dapat berbuat bodoh.

Euforia jatuh cinta adalah perasaan yang kompleks dan terjadi karena interaksi antara tubuh, otak, dan emosi. Perasaan ini disebabkan oleh pelepasan hormon dan zat kimia yang memicu perasaan euforia dan kepuasan. 

Respons tubuh dan otak yang terkait dengan euforia dapat menyebabkan kecanduan dan pengaruh lainnya pada perilaku seseorang.

Setelah euforia mereda, hubungan membutuhkan komitmen, pengorbanan, dan kerja keras untuk berkembang dan bertahan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melanjutkan perasaan euforia ini dengan kebijaksanaan dan realisme.

Namun, perlu diingat bahwa perasaan euforia yang muncul saat jatuh cinta tidak selalu berlangsung selamanya. Setelah beberapa waktu, perasaan ini mungkin akan berubah atau mereda.

Namun, itu tidak berarti bahwa cinta itu sendiri tidak berharga. Jatuh cinta adalah pengalaman yang indah dan bisa memberikan kita kebahagiaan dan kepuasan yang mendalam.

Jadi, jatuh cinta memang bisa membuat kita merasa euforia karena hormon-hormon yang dilepaskan, perasaan kuat dan bersemangat, serta perasaan dihargai dan diterima.

Tetapi perlu diingat bahwa perasaan ini bisa berubah seiring waktu. Yang penting adalah menikmati setiap momen cinta yang kita alami dan menghargai kebahagiaan yang diberikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun