Andi selaku penjual aksesoris mempunyai cara tersendiri untuk menarik pelanggannya agar tertarik membeli aksesorisnya, ia selalu membuat inovasi baru terhadap model dari semua aksesoris-aksesorisnya. Dan Andi selalu menyesuaikan selera pelanggan terutama anak-anak muda yang sekarang sedang tren aksesoris seperti yang di jual oleh Andi. Harga yang ditawarkan oleh Andi juga cukup terjangkau.Â
Andi menjelaskan jika "Ya, saya menyesuaikan saja kan kalau jualan di sini Malioboro saya ga mau matok harga mahal-mahal toh biar yang penting pelanggan puas dengan dagangan aksesoris saya".Â
Banyaknya penjual aksesoris yang ada di Malioboro ini tidak membuat Andi merasa tersaingi maupun menyerah untuk terus berjualan aksesorisnya.Â
"Ya, tidak apa-apa kalau banyak yang jualan aksesoris sama seperti saya, karena rezeki sudah diatus yang diatas, tinggal bagaimana kita berusaha dengan giat dan banyak-banyak bersyukur saja. Saya tidak pernah merasa mempunyai saingan dalam berjualan, karena saya tahu disini semuanya sama-sama ingin mencari nafkah yang halal untuk dirinya atau keluarganya dirumah, jadi saya sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu" kata Andi.
Terlihat di dalam atau di luar pinggiran Malioboro memang banyak sekali penjual aksesoris yang sama dengan Andi.
Kisah Andi dan para pedagang aksesoris lainnya di Malioboro, Jogja, merupakan cerminan dari semangat pantang menyerah dan kegigihan dalam mengejar impian.Â
Andi yang seorang perantau jauh dari Kalimantan dan lebih memilih berjualan aksesoris di Malioboro, Jogja adalah contoh kegigihannya dan ia melakukannya karena kesukaannya terhadap aksesoris. Andi tidak hanya menjual aksesoris, tetapi juga menginspirasi banyak orang dengan kisah-kisah Andi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI