Mohon tunggu...
Putri Permata
Putri Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030069 UIN Sunan Kalijaga

Mengabadikan kenangan dengan foto itu sangat berarti bagi Putri. Selain itu Putri juga sangat memperhatikan penampilannya. Putri suka sekali dengan kopi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kisah Inspiratif Pedagang Aksesoris di Malioboro, Jogja: Menembus Batas untuk Mewujudkan Impian

18 Juni 2024   03:23 Diperbarui: 18 Juni 2024   03:26 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokumen Pribadi)
(Dokumen Pribadi)

Malioboro, Jogja - Sebagai salah satu destinasi wisata terkenal di Yogyakarta, Malioboro tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan keunikan kultur dan beragamnya pedagang yang menjajakan berbagai jenis barang. Di antara mereka, terdapat para pedagang aksesoris yang dengan gigih berjuang untuk menembus batas dan mewujudkan impian mereka. 

Salah satu dari mereka adalah Andi, seorang pedagang aksesoris yang telah menjalani usaha di Malioboro selama lebih dari empat tahun. Dengan senyum ramahnya, Andi mengisahkan perjalanan panjangnya dalam berjualan aksesoris di Malioboro. 

"Saya mulai usaha kecil-kecilan ini dengan modal yang sangat minim. Saya hanya punya impian besar dan tekad yang kuat untuk sukses," ujar Andi sambil menata berbagai aksesoris di atas meja dagangnya. Andi adalah seorang perantau dari Kalimantan yang sudah menetap di jogja kurang lebih empat tahun. 

Alasan Andi lebih memilih untuk berjualan aksesoris tersebut adalah karena ia merasa jika berjualan aksesoris itu lebih mudah karena mudah dibuat olehnya, dan daya jualnya juga ramai peminat. 

Peminat dari aksesoris tersebut tidak hanya pada kalangan anak muda saja, tetapi dari anak-anak hingga orang tua. Tetapi tidak semua aksesoris yang Andi jual ia buat sendiri, ada jenis yang terbuat dari besi itu adalah titipn dari salah seorang yang berjualan aksesoris juga. "Ini ga semua saya buat sendiri sih, ada beberapa yang titipan, contohnya kaya yang besi-besi itu kan ga mungkin kalau saya buat sendiri susah to, jadi yang saya buat sendiri paling yang pake benang atau yang manik-manik kaya gini karena mudah buatnya" ujar Andi.

Meskipun perjalanan Andi tidak selalu mulus, namun kegigihannya membawa hasil. Dengan berbagai keterbatasan dan tantangan yang dihadapi, Andi terus berusaha memperluas jangkauan peminatnya. Ia belajar berbagai teknik pemasaran, berinovasi dalam desain aksesoris, dan terus memperhatikan kualitas aksesorisnya. 

Tak hanya itu, Andi juga peduli terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar. Ia memberdayakan para pengrajin lokal untuk memproduksi aksesoris dengan motif-motif khas daerah Yogyakarta, dan juga memberdayakan aksesoris yang berasal dari daerahnya yaitu Kalimantan. 

Hal ini tidak hanya memberi nilai tambah pada produknya, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan para pengrajin lokal. Walaupun Andi berjualan hanya di pinggiran Malioboro, tetapi dagangannya menjadi salah satu yang ramai dikunjungi di Malioboro, dan pelanggan yang membeli dagangannya pun berasal dari berbagai daerah tidak hanya dari Yogyakarta yang ingin memiliki aksesoris unik buatan lokal. 

Keberhasilan Andi tidak hanya membuatnya cukup secara finansial, tetapi juga memberinya kebanggaan sebagai orang Jogja yang mampu menginspirasi orang lain."Kunci dari kesuksesan saya adalah tekad yang kuat, kerja keras, dan tidak pernah berhenti belajar. Saya percaya, siapapun bisa meraih impian mereka asal mereka mau berusaha dan tidak menyerah," tutup Andi sambil tersenyum bangga. 

(Dokumen Pribadi)
(Dokumen Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun