Mohon tunggu...
Putri AyuAmelia
Putri AyuAmelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Penanaman Paradigma Qurani dalam Menghadapi Perkembangan Iptek

25 November 2021   21:42 Diperbarui: 28 November 2021   21:59 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini  memaksa kita, muslimin dan muslimah, untuk ikut bersaing dalam hal ini, jangan sampai tertinggal, karena sesungguhnya Allah SWT telah menuntun kita di dalam al-Qur’an. Meskipun diturunkan 14 abad yang lalu, tetapi ayat-ayat al-Qur’an banyak yang menjelaskan masa depan dan bersifat ilmiah. Banyak buku dan tulisan pengetahuan dari masa lalu yang seiring berjalannya masa mengalami perubahan dan kerusakan, tetapi berbeda dengan al-Qur’an, biarpun telah diturunkan 14 abad yang lalu, al-Qur’an hingga kini tetap utuh dan terjaga isinya. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, satu persatu ayat al-Qur’an terbukti kebenarannya.

TANTANGAN UMAT MUSLIM DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK

Teknologi sudah mengintervasi setiap sendi kehidupan, setiap sudut di dunia ini telah tersentuh oleh perkembangan zaman bernama teknologi. Tak hanya teknologi, ilmu pengetahuan pun ikut berkembang.

Bagi umat muslim, semua yang terjadi saat ini harus kita renungkan mengingat bagaimana realita kita, sebagai umat muslim, saat ini. Realita yang terjadi disebabkan perkembangan iptek bukannya memicu kita untuk lebih berinovatif, tetapi banyak umat muslim saat ini terjebak dalam gaya hidup konsumtif, bermewah-mewahan,  dan hedonisme.

Namun, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan semakin banyak umat manusia yang memutuskan untuk tidak beragama. mereka menganggap jika segala sesuatu jika ingin diyakini kebenarannya, maka harus ada bukti empiris yang menunjukkannya. Agama sifatnya adalah trasendental (kbbi : menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian) , sedangkan ilmu pengetahuan bersifat empiris rasional yang mana dapat diuji kebenarannya. Kita sebagai manusia mempunyai keterbatasan untuk memahami alam semesta ini dan alam semesta ini terlalu luas untuk diketahui oleh manusia.

CARA MENGHADAPI PEREKEMBANGAN IPTEK DENGAN PARADIGMA QUR'ANI

Paradigma merupakan kerangka berfikir, atau dapat juga diartikan sebagai sudut pandang dan mazhab (aliran) yang kita gunakan dalam melihat sesuatu. Paradigma Qur'ani adalah pola berfikir atau kerangka berfikir yang di dasari oleh al-Qur’an.  Menggunakan ayat-ayat al-Qur’an sebagai alas dalam berfikir atau melihat sesuatu terutama ilmu pengetahuan serta menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman dalam berfikir.

Al-Qur’an merupakan kitab yang berisi ayat-ayat yang telah diwahyukan oleh Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril kepada nabi Muhammad. Kebenaran ayat-ayat al-Qur’an adalah mutlak. Banyak ayat al-Qur’an yang membahas mengenai ilmu pengetahuan yang dapat kita jadikan landasan berfikir dalam menghadapi tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa menggunakan al-Qur’an sebagai dasar paradigma dalam melihat perkembangan IPTEK.

penting menjadikan al-Qur’an sebagai kerangka berfikir (paradigma) kita. Menerapkan paradigma qur’ani dalam kehidupan kita tidaklah susah, terutama saat menghadapi perkembangan IPTEK yang semakin pesat ini. Berikut adalah cara dalam menerapkan paradigma qur’ani dalam menghadapi perkembangan IPTEK adalah selalu berpedoman pada al-Qur’an.

PENTINGNYA PARADIGMA QUR’ANI DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN IPTEK

Dalam melihat berbagai hal yang ada di dunia ini hendaknya selalu berpegang teguh pada al-Qur’an. Metode berfikir yang berorientasi pada pemikiran barat menjadikan kita umat muslim saat ini tidak memiliki identitas diri. Itulah sebabnya kita harus selalu berpedoman pada al-Qur’an sehingga dapat mengindarkan kita dari gelapnya dunia, dalam artian kita tidak terjerumus kedalam duniawi yang fana ini. Seperti yang saya telah sebutkan diatas bahwasanya realita muslim saat ini dalam menghadapi perkembangan iptek adalah sedikit memprihatinkan, banyak yang berlaku konsumtif dan hedonisme, bukannya ikut berinovasi dalam perkembangan IPTEK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun