Mohon tunggu...
Putri Azieyanti
Putri Azieyanti Mohon Tunggu... Administrasi - Administrasi

Menyukai main Badminton

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bingung Bagaimana Cara Berinvestasi di Tengah Tidak Kepastian Ekonomi? Intip Saran Ini!

17 Juli 2023   17:19 Diperbarui: 18 Juli 2023   09:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Putri Azieyanti (Mahasiswi STIE MAHAPUTRA Pekanbaru)

Jurusan : Manajemen

Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan untuk menjaga inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar. Lantas dengan suku bunga yang tidak berubah, bagaimana investor bisa memaksimalkan hasil investasinya?

PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) memberikan beberapa tips untuk meminimalkan kerugian dalam kondisi pasar yang cukup fluktuatif saat ini. Valuasi saham di pasar domestik saat ini terbilang cukup murah, namun pergerakan indeks kurang bergairah karena pasar masih menanti katalis positif yang bisa menggenjot indeks.

Sebaliknya, valuasi obligasi sudah mahal karena sejak awal tahun obligasi cukup diminati investor dan rally di pasar obligasi masih berlangsung. Misalnya saja, indeks IBPA Government Bond Index telah mencatatkan kinerja sebesar 6.41% sejak awal tahun hingga 01 Juli 2023.

''Model kami mengindikasikan bond yield saat ini berada di level 2 standar deviasi valuasi mahal,'' papar Ekonom Bahana TCW Emil Muhamad dalam keterangan tertulis, Rabu (28/6/2023).

"Kami menyarankan investor untuk masuk ke reksa dana obligasi dengan durasi rendah atau reksa dana pasar uang sembari menunggu momentum pasar membaik, sambungnya.

Dalam hal mengoleksi obligasi, anak usaha IFG ini, lebih memilih untuk mengoleksi obligasi pemerintah dibanding obligasi korporasi, mengingat selisih yield obligasi pemerintah dengan obligasi korporasi cukup tipis, sehingga nilai tambah yang ditawarkan, bila dibandingkan dengan risikonya menjadi kurang optimal.

Bandingkan saja, selisih yield obligasi corporate bonds rating AAA tenor 3 tahun dengan INDOGB pada tenor yang sama kini mencapai 78bps, lebih rendah dibandingkan rata-rata selama 10 tahun terakhir yang mencapai 137 bps.

Tapi bukan berarti obligasi korporasi tidak prospektif. Pasalnya, saat perekonomian secara makro sedang dalam tahap ekspansif, seperti yang dialami Indonesia saat ini, pada umumnya korporasi juga akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure yang besar untuk membangun pabrik atau meningkatkan kapasitas produksi melalui pembelian mesin-mesin baru.

Jadi saat ini, menjadi waktu yang pas untuk memilah obligasi korporasi yang prospektif dan aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun