Masih nampak kelopak mawar diantara duri perisai diri
Terpaan hujan dan angin tak mampu menghempas indah  mewangi
mekarnya mawar menghiasi indahnya panorama pagi
Sinar mentari menambah kemilau embun pagiÂ
diantara kelopak mawar berduri
Taukah kau apa yang terjadi?
Nampak kumbang datang mendekatiÂ
Menghampiri menanti madu kan kau beri
tapi ayang semunaya hana manipulasi
Kini mawar mekar dalam aliran rindu Mu
Setitik embun membasahi bibir tasbih pada Mu
Jiwa yang hampa kini terisi dengan cinta pada Mu
Aku ikhlas , sabar jalani takdir dari Mu
Seperti air mata ini setia menemani ungkapan rinduku
Mengikuti desir jiwa dalam setiap detak jantungku
aku bersimpuh memohon ridho Mu
Agar mawar Mu tetap menyapa  hari dengan keindahan dan wanginya
Seiring dengan bergulirnya waktu
Kuyakin semuanya kan kembali seperti dulu
Kelopak mawar kan tetap mekar diantara durinya
Selebihnya kukembalikan pada Mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H