Mohon tunggu...
Putri Hardiyanti Rusmana
Putri Hardiyanti Rusmana Mohon Tunggu... Jurnalis - Warga negara Indonesia

Contentwriter dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Baby Blues: Gejala Psikologis yang Mengancam Perempuan Pasca Melahirkan

5 September 2023   14:25 Diperbarui: 6 September 2023   10:25 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baby Blues merupakan sebuah gejala pasca persalinan yang sering terjadi dan mengganggu kesehatan mental seorang ibu. Akhir-akhir ini isu mengenai Baby blues kembali mencuat pasca viralnya video seorang perempuan yang nekat membuang bayinya di Stasiun Kereta Api. Lalu, mengapa seorang ibu nekat mencelakai darah dagingnya sendiri? Agar lebih jelas, mari kita coba rinci penjelasan mengenai baby blues di bawah ini.

Apa Sih Baby Blues?

Baby blues menurut Leni Lestari dalam buku ‘Yuk Kenali Sindrom Baby Blues dan Upaya Pencegahannya’ merupakan gangguan kecemasan dan perubahan emosi seorang wanita hamil dan setelah melahirkan. Gangguan psikologis yang kerap muncul adalah:

  • Perasaan sedih yang berlebihan
  • Sering merasa gelisah atau cemas
  • Tidak dapat konsentrasi
  • Mudah marah
  • Mudah menangis
  • Jika sudah terlampau parah, mereka akan mengalami kecenderungan untuk berhalusinasi atau berkhayal.

 Selain dapat mempengaruhi kondisi psikis, baby blues juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik seorang perempuan, diantaranya:

  • Mudah merasa lelah meskipun tidak mengerjakan apa-apa
  • Jantung berdebar-debar
  • Mengalami gangguan tidur
  • Badan mudah berkeringat
  • Badan mudah terserang penyakit karena imunitas tubuh menurun

Apa Penyebab Munculnya Baby Blues?

Mengutip dari laman American Pregnancy Association, baby blues terjadi karena adanya perubahan hormon yang dialami oleh seorang perempuan yang sedang hamil dan setelah melahirkan. Perubahan hormonal ini dapat menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang memicu depresi.

Selain itu, dalam jurnal PSIKOLOGIA Volume 3 dijelaskan bahwa baby blues dapat dipicu oleh kurangnya dukungan sosial terhadap penyesuaian yang dibutuhkan oleh perempuan pasca persalinan. Persalinan akan merubah banyak hal pada psikis dan fisik seorang perempuan, oleh karenanya lingkungan perlu memberikan perhatian dan dukungan positif kepada perempuan pasca persalinan.

Dukungan sosial yang paling paling dibutuhkan oleh seorang ibu datang dari suami. Wujud dukungan yang dapat diberikan oleh suami adalah dengan memberikannya semangat, kasih sayang, dan selalu mendampingi istri melewati fase pasca persalinan. 

Bagaimana Cara Menjaga Diri dari Gejala Baby Blues?

Pixabay.com
Pixabay.com
Baby blues bisa terjadi pada siapa saja, karena proses melahirkan merupakan sebuah perjalanan yang tidak mudah bagi perempuan. Akan tetapi, terdapat 7 langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya baby blues pada ibu pasca melahirkan:
  1. Jangan merasa sungkan untuk meminta bantuan

  2. Bicaralah pada orang yang dipercayai tentang apa yang dirasakan

  3. Buatlah jurnal pribadi mengenai apa yang dirasakan dan dipikirkan

  4. Menjaga pola hidup sehat dan seimbang

  5. Istirahatlah sebentar dari rutinitas mengasuh bayi

  6. Tidak perlu memaksakan diri untuk selalu sempurna, akui setiap kekurangan Anda selama mengurus bayi

  7. Memilah perkataan dan nasihat yang datang dari orang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun