Masyarakat mengaku merasa terbantu sejak adanya perkembangan olahan industry kedelai disekitar guyangan tentunya RW 01, masyarakat disekitar yang semula menjadi ibu rumah tanggga sekarang dapat bekerja bersama dan saling tolong menolong sehingga sedikit demi sedikit ekonomi mereka terbantu.Â
Bapak-bapak yang mempunyai hewan ternak juga tidak kesulitan mencari pangan untuk hewan ternak mereka. Keluarga yang kurang mampu dapat terbantu ekonomi nya dengan adanya usaha kedelai ini.
Walaupun sekarang harga kedelai sedang melonjak karena keadaan darurat Corona nasional sehingga mempengaruhi harga kedelai di pasaran, seperti dilansir dari Waspada Aceh.com (28/03/2020) bahwa harga bahan baku untuk produk temped an tahu ini, di Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara dalam beberapa pekan terakhir trus meroket. Harganya naik hingga mencapai sekitar 50 persen.
Hal itu ternyata sama juga yang dialami masyarakat di Guyangan Jepara.. Namun mereka tetap berusaha untuk menyeimbangkan harga dan produksi agar tetap bisa berjualan karena untuk memenuhi ekonomi keluarga.
"Saya tetap berusaha berjualan dan memproduksi gembos, walaupun harga kedelai melonjak dan peminat di pasaran sekarang sedang menurun, namun kami tetap semangat berusaha karena dari sinilah kami mendapatkan penghasilan". Kata Atik, salah satu pengusaha Gembos.
Masyarakat guyangan RW 01 adalah contoh dari masyarakat yang berhasil meningkatkan kemampuan mereka dengan membangun dan mengolah home industry hingga mampu meningkatkan kesejahteraan kepada daerah dan sesama manusia terutama tetangga sekitar. Hal ini bisa menjadi inspirasi bagai semua orang dan daerah-daerah lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan kesejahteraan bersama. (Putri Intan Nalumsari / Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UNISNU JEPARA)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H