3. Sejauh mana penyalahgunaan media sosial TikTok melalui teknologi deep fake, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi sejenis dapat menimbulkan ancaman terhadap privasi individu, menyebabkan penyebaran informasi palsu, serta memicu potensi risiko moral dan hukum?Â
1.3 Tujuan PenelitianÂ
1. Untuk mengetahui penyalahgunaan media sosial TikTok yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental pengguna, memicu perilaku tidak sehat, dan potensial mengakibatkan dampak sosial yang merugikan.Â
2. Untuk mengetahui penyalahgunaan teknologi deep fake dan kecerdasan buatan (AI) pada platform TikTok dapat mengancam privasi individu, menyebabkan manipulasi informasi, dan membuka potensi risiko dalam konteks keamanan digital. Â
3. Untuk mengetahui Sejauh mana penyalahgunaan media sosial TikTok melalui teknologi deep fake, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi sejenis dapat menimbulkan ancaman terhadap privasi individu, menyebabkan penyebaran informasi palsu, serta memicu potensi risiko moral dan hukum.Â
1.4 Manfaat PenelitianÂ
Manfaat untuk pembaca adalah Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam kepada pembaca tentang risiko etika yang terkait dengan penggunaan media sosial TikTok dalam konteks deepfake. Pembaca dapat memperoleh wawasan tentang potensi manipulasi informasi, perlunya kehati-hatian dalam mengonsumsi konten online, dan pentingnya melibatkan kebijakan yang dapat melindungi individu dari dampak negatif teknologi deepfake. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan dasar untuk advokasi kebijakan yang lebih ketat terkait keamanan digital dan etika media sosial. Manfaat untuk umum adalah Penelitian mengenai etika penyalahgunaan media sosial TikTok terkait deepfake memberikan manfaat untuk pemahaman umum terhadap tantangan etika dan risiko yang terkait dengan perkembangan teknologi. Ini dapat membantu masyarakat lebih waspada terhadap manipulasi konten, meningkatkan literasi digital, dan mendorong sikap kritis terhadap informasi yang disajikan di platform media sosial. Dengan pemahaman yang lebih baik, individu dapat mengambil langkah-langkah yang lebih bijak dalam berinteraksi dengan media sosial dan melindungi diri dari potensi penyalahgunaan.
BAB 2 PEMBAHASANÂ
2.1 Kajian pustakaÂ
   Dalam era kemajuan teknologi informasi, fenomena deepfake menjadi sorotan dalam analisis etika, khususnya ketika diterapkan dalam konteks media sosial. Penelitian ini menggali lebih dalam pada aspek etika terkait dengan penyimpangan penggunaan media sosial TikTok dalam memanfaatkan teknologi deepfake, menyelidiki dampaknya terhadap kebenaran informasi, hak privasi individu, serta tanggung jawab platform dalam menjaga integritas dan keamanan siber. Ellen Kusuma & Nenden S. Arum melakukan penelitian tentang "Memahami dan Menyikapi Kekerasan Berbasis Gender Online" yang membahas fenomena kekerasan berbasis gender online, termasuk teknologi deepfake dan dampaknya terhadap korban.Â
Penelitian ini memiliki relevansi yang signifikan dengan analisis etika tentang penyalahgunaan media sosial TikTok terkait dengan deepfake. Meskipun topiknya berfokus pada risiko kekerasan berbasis gender online, banyak aspek yang dibahas dapat dihubungkan dengan perdebatan etika yang melibatkan penggunaan teknologi deepfake di platform media sosial seperti TikTok. Berikut beberapa dampak yang diberikan:Â