Sebelum kita membahas lebih dalam, di sini perlu saya perjelas bahwa yang saya maksud " Harus Bisa Apa Saja " bukan membahas tentang keahlian ataupun skill yang dimiliki seseorang, tetapi lebih kepada ranah etika dan karakteristik anak muda yang bersifat positif.
Masyarakat Indonesia saat ini menghadapi globalisasi yang begitu pesat. Segala macam informasi mudah diterima dan disebarluaskan. Pengaruh budaya barat, maupun budaya timur yang sudah ada bergerak bebas di masyarakat. Tidak apa-apa, tidak akan jadi masalah jika pengaruh positif yang mendominasi, tetapi bagaimana jika malah pengaruh negatif yang mendominasi ? Pengaruh globalisasi secara perlahan mulai mengubah nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Bukannya tidak mau terbuka untuk mambuat kemajuan, tetapi globalisasi ini harus dijadikan panggung atau sarana untuk menuju kemajuan, dan bukan dijadikan sebagai tempat untuk mengubah tatanan dan norma-norma yang ada di masyarakat yang seharusnya dijaga dan dilestarikan. Untuk mengatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan olah adanya globalisasi, para generasi muda penerus bangsa harus memiliki hal-hal ini.
- Sopan Santun
Sopan santun adalah salah satu unsur penting dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari, karena dengan menunjukkan sikap sopan santun, seseorang bisa dihargai dan dicintai keberadaannya sebagai makhluk sosial dimanpun ia berada. Dalam berinteraksi atau bersosialisasi dengan sesama manusia, tentunya kita memiliki norma / etika dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam hal ini akhlak yang baik dapat membawa banyak manfaat dan pengaruh positif bagi diri kita sendiri maupun orang lain.
Tapi sekarang, nilai sopan santun mulai luntur di kalangan milenial. Contohnya Seperti berkata kasar kepada orang yang beriktikad baik dengan menasehati, saling hujat di media sosial walaupun belum saling kenal, kata-kata kotor dan negatif seolah sudah biasa keluar dari mulut mereka, dan masih banyak lagi.
Jadi, sangat penting untuk kembali menghidupkan norma dan nilai kesopanan ini sebagai acuan dalam bermasyarakat.
- Rasa Peduli
Peduli terhadap sesama merupakan sikap dimana kita memiliki kepekaan sosial terhadap orang lain baik itu orang yang tidak kita kenal sekalipun. Kepekaan sosial bisa menumbuhkan sikap empati atau simpati kepada orang lain sehingga kepekaan sosial kita meningkat.
Sudahkah kita peduli terhadap semua ciptaan Tuhan di sekitar kita ? padahal Tuhan telah memberikan pada kita segala rahmatNya yang tidak terkira. Sudah sepatutnya kita jaga dan peduli dengan apa yang telah kita miliki. Mari kita senantiasa bersyukur, maka kita tidak akan merasa kekurangan.
- Berpikir Terbuka
Sederhananya berpikir terbuka adalah seorang yang lebih mau menerima perubahan ataupun hal-hal baru, mau mendengarkan pendapat orang lain, dan mempertimbangkan suatu masalah dan solusi yang harus diambil dari sudut pandang yang berbeda.
Bersikap open minded atau berpikir terbuka bukan berarti langsung setuju dengan semua pendapat orang lain, namun kita bisa memperhitungkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Sehingga terciptalah ide-ide kreatif dan inovatif.
- Mampu Berpikir Kritis
Menurut Beyer: 1985 berpikir kritis adalah kemampuan seseorang untuk menilai, mengevaluasi valid atau tidaknya suatu sumber informasi yang didapatkan.
Era globalisasi ini, orang mudah mencari maupun mendapat informasi dari berbagai sumber, yang belum tentu benar atau hoaks-kah informasi tersebut. Oleh sebab itu, semua elemen masyarakat hendaknya harus memiliki kemampuan berpikir kritis. Terutama generasi muda, agar tidak mudah terpengaruh pada hal-hal yang negatif ataupun mudah untuk diprovikasi.
- Mampu Bersaing Secara Sehat
Sebagai seorang manusia yang berada pada usia produktif, generasi muda harus punya kemampuan bersaing yang tinggi dan sehat. Jangan mudah menyerah ataupun pasrah dengan takdir Tuhan, harus tetap berusaha. Karena tidak ada yang berubah dalam hidup kita kalau hanya mengeluh dengan keadaan.
Ingatlah bahwa Tuhan tidak akan merubah suatu kaum kecuali ia yang mengubahnya sendiri. Bersaing secara sehat dan tingkatkan kemampuan diri, jangan maunya sukses tapi caranya instan, apalagi sampai berbuat curang. Karena sesungguhnya kesuksesan yang diraih dengan kecurangan tidak akan bertahan lama.
Bangsa ini membutuhkan generasi muda penerus bangsa yang mau berpikir untuk kemajuan negaranya, bukan generasi muda yang egois dan hanya mementingkan diri sendiri. Saat ini bangsa indonesia membutuhkan kita generasi penerus bangsa untuk membuat inovasi yang membawa negara kita menjadi negara yang maju, seperti negara lain yang sudah sangat maju jauh dari negara kita.
Mari kita perbaiki, selagi masih ada waktu, kesehatan, dukungan, dan segalanya yang sudah tersedia. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H