Kesehatan mental sangatlah istimewa, dimana WHO menetapkan setiap tanggal 10 Oktober adalah peringatan mengenai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Ditetapkannya momen ini tentu memiliki tujuan, yaitu mengkampanyekan kesehatan mental dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai isu-isu yang relevan berkaitan dengan kesehatan mental. Lalu, apa yang dimaksud dengan kesehatan mental ? Menurut WHO (2004), kesehatan mental adalah kondisi sejahtera dimana individu mampu menyadari kemampuan yang ia miliki, Mengatasi tekanan dan stres dalam kehidupan sehari-hari, Bekerja produktif, Â dan mampu berkontribusi aktif di lingkungan atau komunitasnya
Perlu disadari bahwa kesehatan mental sangat diperlukan setiap orang untuk menciptakan kehidupan yang lebih tenang dan damai, sehingga orang-orang dapat bekerja lebih produktif lagi serta, mampu memberikan kontribusi terhadap ligkungan. Beberapa tahun belakangan hingga saat ini banyak sekali kejahatan kriminal yang disebabkan oleh orang-orang yang memiliki masalah mental, oleh sebab itu kesehatan mental adalah salah satu hal yang tidak boleh  disepelekan, khususnya pada remaja.
Karakter setiap orang biasanya terbentuk dari lingkungan sekitar tempat orang tersebut tumbuh dimana, hal tersebut kemudian diamati, dicontoh dan dilakukan terus menerus. Faktor lainnya yang dapat menyebabkan kesehatan mental seseorang terganggu adalah, bisa disebabkan oleh trauma masa kecil, luka batin, kegagalan, kehilangan, penolakan, sakit hati, patah hati ataupun harapan tidak sesuai dengan kenyataan dan lain-lain yang dapat menambah dan memicu kesehatan mental makin terganggu.
Bila kesehatan mental yang terganggu terus menumpuk dan di abaikan begitu saja, maka akan banyak gangguan kesehatan mental yang terjadi, diantaranya seperti  Psikosomatis atau gangguan pada kesehatan fisik yang disebabkan oleh psikis, produktivitas terganggu, tingkat kebahagian yang terganggu hingga pada penyakit mental seperti stress, depresi, anxiety, bipolar, OCD dan banyak lagi sampai pada tingkatan kesehatan mental yang terganggu pada tingkat berat yang biasa disebut dengan Skizofrenia.
Kira-kira, kondisi seperti apakah yang masuk dalam kategori mengalami gangguan kesehatan mental? Dan, apakah kita sehat secara mental? Terdapat suatu istilah mental distress, yaitu perasaan yang dialami oleh seseorang ketika dihadapkan pada situasi yang menimbulkan ketidaknyamanan, misalnya tidak memiliki pekerjaan tetap, mengalami PHK, beban kerja yang tinggi, banyaknya tugas sekolah, dikhianati teman, dan sebagainya. Berbagai situasi tersebut akan memicu munculnya perasaan seperti sedih, kecewa, merasa bersalah, pesimis, marah, benci, atau lainnya. Kondisi-kondisi tersebut sangatlah wajar, karena bagaimanapun juga, kita akan selalu dihadapkan pada situasi yang sifatnya dinamis dan tidak terduga. Mental distress ini dapat menjadi sebuah kesempatan bagi individu untuk berupaya mengatasinya dengan menggunakan keterampilan penyelesaian masalah secara tepat. Ketika individu mampu mengatasi kondisi tidak nyaman tersebut dan berhasil mengembangkan dirinya secara positif, maka yang bersangkutan tidak membutuhkan penanganan lebih lanjut yang mungkin melibatkan tenaga profesional.Â
Kemudian, kondisi apa yang dapat memicu masalah kesehatan mental lebih lanjut ? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa mengalami suatu kejadian yang tidak nyaman dalam keseharian adalah hal wajar. Otak manusia juga akan berusaha untuk menyeimbangkan kembali kondisi fisik dan psikologis dengan cara adaptif. Namun, bila situasi yang terjadi datangnya terus-menerus (beruntun) dan sifatnya sangat jarang dibanding keadaan mental distress, seperti kematian anggota keluarga, bullying yang sangat berat, Â hingga dirasa mengganggu fungsi keseharian, maka kondisi ini dapat beresiko memicu munculnya masalah kesehatan mental. Jika individu tersebut belum mampu mengatasi masalah secara optimal, maka yang bersangkutan dapat melibatkan peran profesional (misalnya psikolog) untuk membantunya mengupayakan strategi penyelesaian masalah yang lebih efektif.
Lalu untuk lebih lanjutnnya, Jika seseorang yang anda kenal mengalami suatu masalah psikologis, ada beberapa perilaku yang menandainya, dimana jika kita mengalami satu atau lebih dari perasaan atau perilaku dibawah ini, maka besar kemungkinannya merupakan tanda dari adanya gangguan mental :
- Gangguan atau perubahan pola makan dan tidur diantaranya bisa berkurang atau berlebihan.
- Sulit berkonsentrasi, menjadi mudah lupa sehingga terjadi penurunan kualitas hidup
- Banyak keluhan fisik seperti pusing, leher kaku, sesak, pegal linu, perut panas, lemas, mual dan lain-lain yang jika minum obat membaik tetapi kambuh lagi terutama jika sedang stress.
- Overthinking, cemas, khawatir yang berlebihan, takut, gelisah atau bingung
- Emosi menjadi labil, mudah marah, tersinggung, jengkel,atau sedih
- Self Harm atau melukai diri sendiri, membanting barang, berteriak
- Menarik diri dari lingkungan sosial, keluarga dan aktivitas sehari-hari
- Mudah lelah, tidak punya minat dan tidak semangat, serta putus asa
- Merokok dan minum alkohol lebih dari biasanya sampai menggunakan obat-obatan terlarang sebagai pelarian dari stress
- Terganggunya hubungan dengan keluarga dan teman.
Tips Menjaga Kesehatan Mental
Kita sebagai manusia perlu menjaga kesehatan mental sehingga dapat beraktivitas dan berinteraksi dengan baik dalam keluarga dan masyarakat. Â Berikut ini adalah hal yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan mental:
- Menghindari overthinking, pikiran negatif, dan selalu berusaha berpikiran positif dalam segala situasi dan kondisi
- Hargai diri sendiri, misalnya dengan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
- Perlakukan dirimu seperti halnya memperlakukan orang lain yang disayangi.
- Melakukan minat / hobi adalah cara terbaik mengelola stres untuk diri sendiri, misalnya menulis buku harian/diary, berjalan-jalan, dan berbincang dengan orang lain
- Gaya hidup yang baik dan seimbang seperti makan makanan sehat, olahraga secara rutin, tidur yang cukup, me time )
- Selalu bersyukur terhadap segala hal yang dimiliki agar dapat menerima dan mencintai diri sendiri
- Kembangkan potensi yang dimiliki atau coba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan.
- Pelihara hubungan yang baik dengan orang lain.
- Lakukan meditasi secara rutin atau teknik mindfulness.
Perlu diingat bahwa kesehatan mental tidak boleh diabaikan dan harus selalu dipelihara sebaik mungkin. Lakukan tips yang telah dijabarkan di atas, jika anda memiliki gejala awal dari gangguan kesehatan mental, agar kesehatan fisik, psikis, lahir dan batin, emosi, kehidupan sosial dan lain-lain dalam kondisi yang baik-baik, jangan melabeli atau mendiagnosa diri, lalu memberikan cap bahwa "aku ini payah", "aku memang pantas mengalami ini", dan sebagainya, karena hal itu hanya akan menimbulkan ketidaknyamaan dalam diri dan adanya rasa tidak berharga. Atau, "dari artikel ini, sepertinya aku depresi" atau "aku sering alami swing mood, berarti aku mengalami bipolar".Â
Diagnosa adalah bagian dari proses pemeriksaan yang dilakukan profesional untuk membantu pemberian penanganan (medis maupun psikologis) yang tepat terhadap pasien. Jika memang merasakan adanya ketidaknyamanan  dan dinilai menurunkan kualitas kesehatan, segera akses layanan kesehatan untuk melakukan konsultasi dengan tenaga medis dan psikolog. Sama halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga merupakan sebuah kebutuhan dasar yang akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Pahami kondisi diri, kenali situasi dan efeknya, upayakan optimalisasi penyelesaian masalah, serta hubungi profesional jika memang sangat dibutuhkan. Selamat berproses dalam perjalanan kehidupan.Â