1. Jean Paul Satre
Beliau adalah salah satu pencetus filsafat pendidikan eksistensisme yang lebih menenkankan pada kebebasan manusia dia beranggapan kalau manusia ini mempunyai kebebasan untuk menentukan dan apa yang dia suka dan ia pilih.
Dalam dunia pendidikan sendiri berpendapat peserta didik ini harus percaya diri dengan potensi  yang dia milik,i gagasan yang ia miliki dengan tokoh-tokoh pembeda berpendapat kalau manusia dalam keberadaan ya bisa mendahului dengan benda beda dimana keberadaan suatu benda sekaligus menyediakan eksesinya.
2. Soren Kierkegaard
Menurutnya eksistensi manusia adalah suatu eksistensi yang dipilih dalam kebebasan, bereksistensi berarti bereksistensi dalam suatu perbuatan yang harus dilakaukab senua orang bagi dirinya sendiri ,menurutnya kebenaran adalah kebenaran utuk aku untuk diri sendiri, karena para filosof sebelumnya hanya melihat dari teoritis dan konsep saja yang bersifat objektif dalam mencari kebenaran.
Baca juga : Filsafat Ketuhanan Dihadapkan pada Pemahaman Kebertuhanan dalam Teologi
3. Martin Buber
Menurut Martin Buber Eksistensialisme adalah tidaklah murni yang semata menurutnya dengan adanya relasi sama maka dapat menunjukan eksistensi dirinya dan teman relasinya tersebut
Eksistensialisme dapat dipengaruhi dengan sesamanya , Buber memiliki pemikiran bialogis yang berisi manusia dimana memiliki dua macam relasi secara fundamenttal berbeda.
Relasi pertama adalah relasi terhadap barang-barang atau enda-benda yang disebut aku itu,yang kedua adalah relasi yang sesamaa manusia dan tuhan dari biologis ini dalam pandangan filsafat pendidikan bukber berdasarkan pemikiran tentang karakter.
Martin Buber hanya di stimulus respons, menurutnya guru tidak saja memberikan pengetahuan kepada sisiwanya.