A. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Eksistensialisme adalah sebuah faham yang beranggapan kalau manusia mempunyai kekuatan atau kebebasan dalam menentukan tindakan selanjutnya menentukan sediri nasib atau wujud keberadaanya serta bertanggung jawab dalam pilihanya tersebut.
Aliran ini terbagi menjadi dua yaitu : teitis dan atheitis, teitis beranggapan bahwa manusia dapat bereksistendi atau mempunyai kebebasan dalam bereksistensi namun itu atas pengaruh kehendak tuhan.
Sedangkan atheitis beranggapan bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam bereksistensi itu terlepas dari kehendak tuhan, dalam dunia pendidikan filsafat eksistensialisme ini sangat berpengaruh dalam kemajuanya
Implimentasi filsafat pendidikan eksistensi sebuah ajang atau kompetensi disini sebuah ajang kompetensi bisa menjadi sebuah wadah  ada bagi peserta didik atau lembaga untuk mengekspolrasi yang ada di dalam diri,guru dapat ikut andil, dalam hal ini itu dengan cara menggali,membimbing serta memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan potensinya
Baca juga : Filsafat sebagai Way of Life
Metode pelajaran peniddikan eksistensi salah satunya humanistik karena sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat setiap peserta didik serta menhargai setiap potensi yang ada dal diri peserta didik.
Disini guru juga berpengaruh salah satunya adalah dia harus mampu atau siap dengan keberagaman potensi yang ada dalam setiap individu dan harus mampu menyesuaikanya dengan pembelajaran ,
Tujuan pendidikan Eksitensialisme ini dalam hal dialog bukan hanya teori semata namun menekankan pada peserta didik yang dicetak untuk menjadi manusia yang kreatif dengan cara mencetakan sebuah gagasan atau pikiran dalam kehidupan sehari hari atau dalam lingkunganya sehingga ia dapat dapat bereksisitensi dalam lingkunganya masing-masing.
Baca juga : Filsafat Keindahan Kant, Hegel, Adorno
B. Pemikiran para tokoh Filsafat Pendidikan Eksitensialisme