Mohon tunggu...
PUTRI REGINANOVITA
PUTRI REGINANOVITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Radar Banyumas Dulu hingga Akhir dari Pandemi

31 Agustus 2023   23:33 Diperbarui: 1 September 2023   00:08 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Pada tanggal 6 sampai dengan 9 agustus 2023, program studi pendidkan ekonomi Universitas pamulang menyelanggarakan kegiatan kuliah kerja lapangan atau KKL, merupakan kegiatan ilmiah yang berupa kajian materi perkuliahan dengan menggunakan pendekatan keilmuan terhadap objek di luar kelas yang terkait dengan Jurusan/Program Studi tertentu. Mahasiswa dapat mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasainya ke dalam praktik kuliah kerja lapangan. Mahasiswa dapat mengembangkan pemahaman mengenai objek institusi pemerintah atau lembaga pendidikan.

Dengan latar belakang pendidikan ekonomi Universitas Pamulang melaksanakan kegiatan KKL ini di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan PT Radar Banyumas. Di antara sekian banyak mahasiswa Universitas Pamulang yang berkunjung ke Radar Banyumas, Banyak pengalaman yang dipaparkan oleh radar banyumas

Namanya dulu bukan radar Banyumas tetapi satria pos,

Pada tahun 1998 , bergabung dengan 

Satria pos di ubah menjadi radar Banyumas sekitar tahun 1999 ,Pindah kantor tentara pelajar, padat nya sebuah usaha merintis dari yang kecil dari jumlah wartawan sekitar 8 berkembang sampai 70 org sblm di era pandemi, pada saat di era pandemi ada sebagian wartawan pensiun, 

menghadapi memukul usaha kami,

1999 menjadi radar Banyumas terbiasa buka di hari senin -sabtu ,minggu libur, bangunan di radar Banyumas dulu masih hitam putih dan sekarang sudah berubah menjadi berwarna, dan kemudian sudah ada halaman dan taman,

Awalnya masih ngontrak sampai bisa buat kantor sendiri,

Media percetakan melonjak menjadi Terbit 48 hal-58 hal, sebanyak jumlah halaman ,

Kita merintis dari bawah mulai gajian dari 250 rbu sampai naik naik dan naik

Tahun 2005 masih sederhana dan bangunan masih 1 lantai

2011 -2012 sudah di bangun menjadi 2 lantai,

Di era Pandemi berhasil di lalui berubah menjadi endemi , banyak yg bilang pandemi sangat berpengaruh dan pandemi tidak berpengaruh, di era digital bermimpi semua bisa di atasi dengan internet dan digitalisasi tpi ternyata juga tidak, banyak teman2 pendidikan banyak mengeluhkan, 

Era digital juga tidak cukup untuk menggali pengetahuan, 

Di era pandemi mengalami penurunan oplah cetak secara fisik turun yang sangat luar biasa, orang takut menerima koran (takut terkena virus)

Namun akhirnya kita terlepas dari pandemi,

Jauh lebih mengembangkan era digital, koran masih butuh proses dan energi yang luar biasa untuk naik menjadi 40% di era percetakan, 

Radar Banyumas indentik dengan cerak, ciri khas nya adalah percetakan.

Media brokes yang paling awal adalah adalah kontongan

Radar Banyumas artinya tetap berpijak pda kearifan lokal tetapi tidak mau juga ketinggalan di era digital, tujuan nya Untuk ketersebaran informasi kita, informasi yang tersebar kepada khalayak namun sudah terfilter atau di olah agar isinya tidak hoax, dan Setiap koran adalah media masa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun