Mohon tunggu...
Puteri Renata
Puteri Renata Mohon Tunggu... Editor - Mpudh

Founder Komunitas Sahabat Literasi/Direktur SL Books/Mentor Kepenulisan Self Healing/Penulis Novel

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Series Emily In Paris Season 1 & 2

1 Maret 2022   19:54 Diperbarui: 1 Maret 2022   20:06 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sebenernya aku tidak terlalu hobi menonton film series, cuma sesekali atau ada waktu dimana aku punya kesempatan menonton film, aku selalu mempunyai detail pemikiran tentang film yang sudah aku tonton. Dan kali ini, aku akan membuat sedikit review tentang film series romance komedi berjudul Emiliy in Paris. 

Emily in Paris menceritakan tentang kisah seorang gadis nekat yang bernama Emily yang datang ke Paris karena sebuah pekerjaan menggantikan rekan kerjanya. Kenekatannya adalah dia sama sekali tidak bisa berbahasa Perancis. 

Namun Emily adalah gadis yang periang, cerdas dan memang terlihat santun ini sangat mudah mendapatkan teman diluar lingkungan kerjanya di Paris, karena didalam lingkungan kerjanya justru ia harus menghadapi rekan kerja yang berbeda cara pandang dan pemikiran dengan dirinya. 

Di season 1 akan disuguhi oleh kisah cinta Emily juga yang harus kandas karena kekasihnya di Chicago justru tidak bisa menjalani pacaran jarak jauh dengannya, yang menurut Emily mudah untuk dijalani tapi tidak buat kekasihnya. 

Dan akhirnya di kota Paris yang sangat romantis, ia menjadi single yang kesepian namun harus disibukkan oleh beragam pekerjaan yang justru membuat dia merasa menikmatinya. 

Banyak hal yang ia lewati, mulai dari kisah cinta antara dia dan sesorang koki muda yang sudah memiliki kekasih, pertemuan dia dengan banyak pria yang mengaguminya mulai dari pria yang sudah beristri, maupun pria yang playboy.Banyak pria yang mengagumi perempuan ini, selain dia cerdas, dia memang menjunjung tinggi nilai kesetiaan, walau pada akhirnya dia justru terperangkap pada apa yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. 

Di season 2 adalah kelanjutan dari season 1.

Dimana kisah cinta Emily tidak semulus dengan kisah dalam lingkungan pekerjaannya. Emily memang gadis polos yang tidak ingin menyakiti hati siapapun, namun justru dia malah menyakiti perasaan temannya sendiri, bahkan dia pun merasakan rasa sakit itu, dan juga pria yang dia cintai pun merasakan hal yang sama. 

Cinta segitiga yang membingungkan daah sebenarnya. 

Namun dalam film ini, aku justru tidak terlalu tergoda dengan kisah cinta Emily, hanya tergoda pada peran Gabriel yang memang mempunyai karakter pria tampan, cool dan cerdas dalam apapun, sehingga mengimbangi Emily. Bahkan, sosok Gabriel menurut aku memiliki karakter yang kuat untuk mendukung cerita dalam film ini. 

Aku lebih menyukai jalan cerita dalam film ini yang menurut aku sangat menegangkan dan diluar batas pemikiran aku.Kultur budaya perancis juga diceritakan dalam film ini, perbedaan anatara kultur Amerika dan Perancis seakan memberi pemahaman buat aku.Disini juga disuguhkan dengan pekerjaan Emily yang membutuhkan ketrampilan, kecekatan juga kecerdasan yang membuat aku semakin semangat dalam bekerja setelah menonton film ini. Entah bagaimana karakter Emily menarik sekali dengan berbagai problem pekerjaannya yang selesai maksimal walau diisi dengan sedikit kebodohannya yang justru membuat dia bisa memecahkan masalah dan menemukan cara untuk hal-hal yang baru dalam hidupnya. 

Ada beberapa strategi marketing yang bisa dipelajari dari series ini loh. 

1) Personal Branding 

Emily memiliki personal branding melalui karakter yang bold serta pemikirannya yang kreatif. Disinilah ia dapat memikat client untuk bekerja sama. 

2) Brand Collaboration

Pada perencanaan launching brand Rimowa, Emily mengusulkan untuk berkolaborasi dengan Pierre Cadault supaya mereka dapat menciptakan awareness yang luas kepada target konsumen. 

3) Mengundang Influencer untuk visit store 

Emily membuat daftar influencer dan mengundang mereka untuk meningkatkan awareness pembukaan restoran chez Lavaux je publik. 

4) Engagement jauh lebih penting daripada followers

Emily mengelola instagram Chex Lavaux dengan membuat konten yang cocok dengan konsep brand Chez Lavaux. 

5) Penyesuaian Budaya

Adanya perbedaan Culture membuat Emily sulit beradaptasi sehingga ia perlu melakukan riset agar mendapatkan informasi tentang budaya kerja serta masyarakat di Paris. 

Nah inilah kenapa aku sangat tertarik dengan film series Emily in Paris ini. 

Dan aku justru semakin penasaran next series berikutnya yang katanya masih ada series ke-3 & 4.

Yuuk yang belum menonton boleh nih mencoba menonton series ini, agar kamu bisa menemukan ide kreatif dari film yang kamu tonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun