Drama adalah salah satu bentuk seni yang paling populer di dunia. Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan kemudian ditampilkan dalam sebuah pertunjukkan yang diperankan oleh aktor.Â
Naskah drama berisi dialog yang diucapkan para tokoh, dan keadaan panggung yang diperlukan. Drama menggunakan beberapa tokoh untuk mengungkapkan dialog disertai gerak-gerik dan unsur artistik pertunjukan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama merupakan komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan.Â
Di dalam plot terdapat tiga unsur utama yakni ketegangan dalam drama, dadakan atau jalan cerita yang tidak disangka-sangka, dan ironi dramatik.Â
Ada banyak contoh naskah drama pendek dan teks drama singkat yang bisa dipelajari dan dipertunjukkan. Beberapa contoh tema drama yang populer adalah persahabatan, percintaan, komedi, dan parodi. Bagi yang ingin belajar memerankan drama, membaca contoh naskah terlebih dahulu dapat membantu.
Berikut adalah unsur-unsur yang harus ada dalam naskah drama, yang dijelaskan oleh beberapa sumber:
Tema: gagasan utama yang berhubungan dengan jalan cerita drama
Alur: rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita
Tokoh: penokohan atau perwatakan, penggambaran sifat batin seorang tokoh dalam cerita
Dialog: percakapan antara tokoh dalam cerita
Latar: setting atau suasana yang berkaitan dengan peristiwa
Konflik: ketegangan dalam drama
Babak: bagian-bagian dalam drama yang terdiri dari beberapa adegan drama
Amanat: pesan moral atau pesan yang ingin disampaikan melalui drama
Dalam naskah drama, unsur-unsur tersebut harus saling terkait dan terintegrasi dengan baik untuk menghasilkan sebuah karya drama yang utuh dan bermakna.
Mengembangkan penokohan dalam naskah drama dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Menentukan karakteristik tokoh: penulis harus menentukan karakteristik tokoh yang jelas dan konsisten, seperti kepribadian, latar belakang, dan motivasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat profil tokoh yang lengkap dan mendalam
Membuat dialog yang menghidupkan karakter: dialog harus menunjukkan tanda-tanda makna yang menghidupkan karakter dan mengembangkan laku. Dialog harus membantu pembentukan nada dan suasana dalam drama
Menggunakan komponen kesusastraan: penulis dapat menggunakan komponen kesusastraan seperti metafora, simbol, dan alegori untuk mengembangkan penokohan dalam naskah drama tersebut
Mengidentifikasi watak tokoh melalui narasi pengarang, dialog, dan komentar tokoh lain: penulis dapat mengidentifikasi watak tokoh dengan memperhatikan narasi pengarang, dialog, dan komentar tokoh lain terhadap tokoh tersebut
Dalam mengembangkan penokohan, penulis harus memperhatikan keseluruhan unsur naskah drama agar karakter tokoh dapat terintegrasi dengan baik dalam jalan cerita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H