Mohon tunggu...
Putri barkun
Putri barkun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - blog pribadi

haloo selamat datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemberdayaan Keluarga untuk Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Masa Pandemi

25 Januari 2022   09:27 Diperbarui: 25 Januari 2022   09:31 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENDAHULUAN

  • POTENSI

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa

awal setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Kerdil (stunting) pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (Bawah 5 Tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. 

Balita pendek adalah balita dengan status gizi yang berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut umurnya bila dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (World Heatlh Organization of Multicentre Growth Reference Study) tahun 2005. Kategori pendek jika nilai z-scorenya kurang dari -2SD dan dikategorikan sangat pendek jika nilai z-scorenya kurang dari -3SD. 

Pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, pengertian pendek dan sangat pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) yang merupakan padanan istilah stunted (pendek) dan severely stunted (sangat pendek).

  • Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif, untuk itu diperlukan penyeleggaraan pelayanan kesehatan yang terkendali baik dari segi biaya dan mutu. Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu, setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab mengatur agar terpenuhinya hak hidup sehat bagi penduduknya.
  • Terkait dengan hal tersebut di atas, maka dibentuklah suatu mata kuliah dalam Program Studi Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan nama Pengalaman Belajar Lapangan (PBL). Mata kuliah Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) termasuk dalam kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya disingkat MKB yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan dan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan kesehatan masyarakat yang dimiliki. Mata kuliah PBL ini diharapkan dapat memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya dimasyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi kesehatan masyarakat.

KEGIATAN

Melakukan kegiatan sosialisasi mengenai MP-ASI kepada warga perumahan GPI Menguneng

Melakukan penempelan poster  di titik stategis tentang stunting sehingga dapat menambah edukasi kepada warga perumahan GPI menguneng

Melakukan pembagian brosur " Ayo Kenali Stunting' guna untuk menambah wawasan warga perumahan GPI Menguneng

Mengadakan kegiatan pembagian makanan tambahan guna memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus sebagai pembelajaran bagi ibu dari balita sasaran.

Melakukan kegiatan penimbangan balita yang merupakan Langkah awal dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

  • TARGET 

Meningkatkan pengetahuan atau wawasan warga Perum GPI Menguneng.

Terbentuknya masyarakat yang peduli akan stunting

Memantapkan perilaku ibu akan PMT balita dan pencegahan stunting.

Lebih mementingkan dan memperhatikan gizi harian pada anak balita agar tidak terjadi di Perum GPI Menguneng.

METODE PELAKSANAAN

  • Melakukan advokasi kepada kader posyandu. Dalam hal ini di harapkan agar kader posyandu dapat membantu dan bekerja sama dalam intervensi program

Menentukan gambaran besar keberhasilan/tujuan yang akan di capai dalam hal ini serta di harapkan pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai gizi balita menjadi meningkat

Melakukan pengorganisasian kepada masyarakat / sasaran kegiatan dalam hal ini di harapkan agar masyarakat turut serta dalam kegiatan tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Penempelan poster

Pada intervensi ini pembuatan dan penempelan poster dilakukan oleh 1 orang mahasiswa yang berada di Perum GPI Desa Menguneng  Rt 18 RW 05 Warungasem Batang. Poster ini di tempelkan pada titik strategis di perumahan sehingga mudah di baca oleh warga.

  • Pembagian makanan tambahan

pembuatan PMT ini menyajikan dua jenis buah yaitu buah naga dengan semangka kuning pemilihan buah ini di dasarkan dari manfaat keduanya dan warna dua buah ini yang kontras dan menarik sehingga dapat meningkatkan nafsu makan anak-anak.

  • Penimbangan balita

Kegiatan penimbangan berat badan pada balita ini di lakukan secara offline yaitu dengan cara door to door yaitu mahasiswa mendatangi rumah warga yang memiliki balita satu per satu dengan membawa alat timbangan injak. Setelah itu, balita melakukan penimbangan berat badan.

  • Pembagian brosur

Pada intervensi ini pembagian poster ini dilakukan oleh 1 orang mahasiswa yang berada di Perum GPI Warungasem, pembagian poster ini di harapkan dapat menembah wawasan terhadap ibu dan calon ibu yang berada di perumahan graha peturen indah.

  •  Sosialisasi MP-ASI

Pada kegiatan sosialisasi mengenai MP- ASI ini dilakukan melalui via online grup Whatsapp yang diikuti oleh warga perumahan graha peturen indah  yang terdiri dari 5 Ibu yang memiliki balita, 1 Kader dan Ibu RT. Lalu setelah membuat grup untuk sosialisasi yaitu memberikan materi berisi tentang MP- ASI. Setelah materi dibaca dan dipahami, berlanjut dilakukannya sesi tanya jawab untuk mulainya sesi diskusi saat sosialisasi berlangsung.

  • KESIMPULAN DAN SARAN
  • Kesimpulan

Intervensi fisik yang dilakukan pada PBL II DR di Perum Graha Peturen Indah Menguneg, Warungasem kabupaten Batang,yaitu pemasangan poster pencegahan, penimbangan balita dan pembagian makanan tambahan.

Intervensi non fisik yang dilakukan pada PBL II  di Perumahan graha peturen indah menguneng warungasem, yaitu edukasi makanan makanan pendamping ASI yang bertujuan untuk menambah pengetahuan informasi warga perumahan graha peturen indah menguneng warungasem kabupaten Batang.

  • Saran

Mahasiswa agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dari proses belajar di kampus maupun di lapangan.

Masyarakat agar meningkatkan partisipasinya dalam menyelesaikan masalah kesehatan di sekitar tempat tinggal mereka agar misi kesehatan dapat tercapai.

Pemerintah setempat diharapkan dapat memberi dukungan baik moril maupun material serta kerja samanya dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul di masyarakat agar program--program yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Departemen Kesehatan RI. Jakarta

Batangkab.go.id

Data balai desa Menguneng,   Warungasem Batang.

sidesa.jatengprov.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun