Mohon tunggu...
Putri ReginaMeiliya
Putri ReginaMeiliya Mohon Tunggu... Guru - -

Belajar yang giat dan semangat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Filsafat terhadap Kejayaan Islam

1 November 2021   11:18 Diperbarui: 1 November 2021   12:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seratus tahun Kejayaan Islam adalah masa dimana para ilmuan. Filsuf, dan insiyur menghasilkan sebuah konstribusi yang sangat banyak terhadap perkembangan norma budaya istiadat, dan teknologi, berpihak kepada yang benar serta menjaga tradisi yang mereka miliki ataupun dengan menambahkan inovasi mereka sendiri dan penemuan.

Dari perkembangan yang ada banyak sekali pembelajaran yang dihubungkan dengan geografi. Bahkan sebelum kehadiran Islam, kota Mekkah ialah pusat perdagangan di Jazirah Arab dan Muhammad adalah seorang pedagang. Ketika berkunjung ke Mekkah akan terjadi pusat pertukaran gagasan dan benda/barang. Akibatnya, peradaban islam mengembang, bertumbuh, dan bertambah lapang karena dilandasi oleh ekonomi dagangnya, sebaliknya orang Kristen, India, dan Cina mendirikan warganya dengan berlandaskan kebangsawanan. Para pedagang membawa dagangan mereka dan menyebarkan agama ke Cina (banyaknya warga cina yang memeluk islam di perkirakan sekitar 37 juta orang, yang paling utama adalah etnis Uyghur Turk yang wilayahnya di huni oleh orang Cina), Asia tenggara, India dan kerjaan di Afrika barat. Ketika para pedangang telah selesai dan kembali ke Timur Tengah, mereka juga membawa hasil penemuan dan ilmu baru dari tempat tersebut.

Hanya dalam ronde filsafat, para ilmuan islam dibatasi dalam menerapkan gagasan nonortodoks. Meskipun begitu, Ibnu Rushd dan polimat Persia Ibnu Sina memberikan konstribusi dalam melanjutkan karya Aristoteles, yang isi gagasannya tentang pemikiran nonkeagamaan alam Islam dan Kristen. Mereka juga menambahkan gagasan dari Cina dan India. Ibnu Sina, al -- Kindi, dan al -- Farabi menggabungkan antara Aristotelianisme dan Neoplatonisme dengan gagasan lainnya yang dikenalkan melewati Islam. Filsafat Arab di artikan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Ladino. Sosiolog -- sejarawan Ibnu Khaldun, warga kartago Konstantinus orang Afrika yang mengartikan naskah kedokteran Yunani dan himpunan teknik matematika Al -- Khwarzimi adalah tokoh penting pada serratus tahun Kejayaan Islam. Filsuf Yahudi Moses Maimonides yang tinggal di Andalusia adalah salah satu contohnya.

Banyak sekali para ilmuan Islam yang berhasil meraih pencapaian pada periode sains antara lain perkembangan trigonometri ke dalam wujud modernnya (sangat menyederhanakan penggunaan praktiknya sebagai fase bulan), kemajuan pada ronde optic, dan kemajuan pada ronde astronomi.

            Kedokteran adalah bagian paling penting dari norma budaya istiadat Islam Seratus tahun Pertengahan. Para dokter Islam mengembangkan literature medis yang kompleks dan banyak yang meneliti dan menyintesa teori praktik kedokteran. Untuk para ilmuwan Islam, Galen dan Hippokrates adalah orang yang unggul dan disusul oleh ilmuan Hellenik di Iskandariyah. Para ilmuwan islam mengusulkan dan menjadikan semakin sistematis ilmu kedokteran Yunani -- Romawi dengan cara menulis ensiklopedia dan ikhtisar. Dengan memberi pengaruh yang sangat besar di Eropa Barat adalah Kanon Kedokteran karya Ibnu Sina, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan di produksi manuskrip lalu di cetak dan disebarkan ke seluruh Eropa. Di Islam Seratus tahun Pertengahan, rumah sakit mulai di bangun di beberapa kota besar, misalnya Kairo, yang rumah sakitnya di beri nama Qalawun dan memiliki beberapa staf dan pegawai yang terdiri dari dokter, apoteker, dan suster.

            Perdagangan, selain di sungai Nil, Efrat dam Tigris. Ketika dipadukan dengan peta yang terperinci  pada periode ini, para pelaut berhasil berlayar menjelajahi samudra dan tidsk lagi bersusah payah melewati gurun pasir. Para pelaut muslim juga berhasil membuat kapal dagang yang besar bertiang tiga di Laut Tengah. Nama karavel ptobabilitas berasal dari perahu terawal Arab yang dikenal sebagai qarib.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Donald R. Hill, Islamic Science And Engineering, Edinburgh University Press (1933), ISBN 0-7486-0455-3

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun