Mohon tunggu...
Putri Adheinda Novalianti
Putri Adheinda Novalianti Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Hobi Travelling, kpop-musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Historis: Sebuah Kerajaan di Makassar "Gowa dan Tallo"

3 Juni 2022   02:13 Diperbarui: 3 Juni 2022   02:22 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Historis: Kerajaan Gowa dan Tallo

Kerajaan Gowa dan Tallo termasuk kedalam salah satu kerajaan islam yang ada di nusantara. kerajaan islam muncul di wilayah Sulawesi di sebabkan adanya kedatangan para pedagang muslim. 

Lalu pada tahun 1605 kerajaan Gowa dan Tallo telah secara resmi diumumkan sebagai kerajaan islam yang ada di pulau Sulawesi. Di Sulawesi Selatan proses Islamisasi makin mantap dengan adanya para mubalig yang disebut Dato' Tallu. 

Dalam catatan sejarah yang terkenal dari Kerajaan Gowa dan Tallo adalah Sultan Hasanuddin yang memiliki julukan "si ayam hitam dari Timur", eksistensi dari Sultan Hasanuddin dapat dikenal oleh banyak masayarakat dan masuk kedalam catatan sejarah karena Sultan Hasanuddin pada saat itu ikut andil dalam mempertahankan tanah Makassar dan Pulau Sulawesi dari ancaman para tentara Belanda dan VOC yang ingin menguasi seluruh kekayaan alam dan kekuasaan yang dimiliki oleh Kerajaan Gowa dan Tallo. 

Salah satu kenapa koloni Belanda dan VOC sangatlah ingin menguasai dan mengambil alih kekuasaan dari Keraaan Gowa dan Tallo ialah karena Semula VOC tidak menaruh perhatian terhadap Kerajaan Gowa-Tallo yang telah mengalami kemajuan dalam bidang perdagangan. mereka mendapat berita tentang pentingnya Pelabuhan Somba Opu sebagai pelabuhan transit terutama untuk mendatangkan rempah-rempah dari Maluku. 

Inilah yang memicu sebab akan munculnya peperangan antara rakyat Kerajaan Gowa dan Tallo yang dipimpin oleh Sultaan Hasanuddin untuk menghalau akan masuknya koloni belanda dan VOC ke tanah Makassar dan wilayah dari kekuasaan Kerajaan Gowa dan Tallo.  Hingga menyebabkan suatu Peristiwa peperangan dari waktu ke waktu terus berjalan dan baru berhenti antara 1637-1638.  Perang di Sulawesi Selatan ini berhenti setelah terjadi perjanjian Bongaya pada 1667 yang sangat merugikan pihak Gowa-Tallo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun