Bahasa merupakan sistem simbol yang memungkinkan manusia berinteraksi dan bertukar informasi. Simbol-simbol ini bisa berupa kata-kata yang diucapkan atau gerakan tubuh (Amri, 2015). Hakikat bahasa adalah sifat utama yang menjadikannya alat komunikasi. Manusia menggunakan bahasa sebagai sistem simbol untuk menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, dan informasi melalui isyarat, tulisan, atau bunyi. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang memiliki struktur internal yang teratur. Struktur ini menjadi pedoman bagi penutur dalam menghasilkan ujaran yang bermakna. Sistematisitas bahasa terbukti dari fakta bahwa aturan penggunaannya berkembang secara organik di kalangan penutur, tanpa adanya otoritas formal yang mengatur.
      Sifat arbitrer bahasa menunjukkan bahwa hubungan antara lambang bunyi (kata) dengan makna yang dikandungnya bersifat sembarang atau tidak alami. Pemilihan lambang bunyi tertentu untuk mewakili suatu konsep merupakan hasil kesepakatan sosial. Meskipun demikian, sifat arbitrer tidak mengurangi kemampuan bahasa sebagai sistem simbol yang efektif untuk menyampaikan makna.
      Bahasa, sebagai sistem komunikasi manusia, memiliki sifat universal yang menunjukkan adanya kesamaan struktur dan fungsi di antara berbagai bahasa. Sifat hampir universal merujuk pada karakteristik bahasa yang dimiliki oleh sebagian besar bahasa di dunia. Sebagai contoh, urutan kata sifat dan kata benda merupakan salah satu ciri umum yang ditemukan dalam banyak bahasa.
     Selain sifat atau hakikat di atas, masih ada beberapa sifat atau hakikat bahasa yang lain, yakni sebagai berikut.
1. Â Bahasa Itu adalah Bunyi
     Bunyi ujaran manusia merupakan satu-satunya jenis bunyi yang dapat diklasifikasikan sebagai bahasa. Kendati demikian, tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia memenuhi kriteria sebagai bahasa. Misalnya, tindakan refleks seperti batuk atau bersin tidak termasuk dalam kategori bahasa. Bahasa secara esensial adalah sistem bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi (Harsiati, 2018).
2. Â Bahasa sebagai Lambang
     Masyarakat sering menggunakan lambang atau simbol untuk mengkomunikasikan sesuatu. Manusia adalah makhluk simbol. Tidak peduli apakah itu lambang ataupun simbol dalam kehidupannya. Lambang tersebut menunjukkan sesuatu hal yang secara konvensional dipelajari atau disepakati oleh penggunanya, tidak natural dan langsung (Hadziq, 2015).
3. Â Bahasa Itu Bermakna
     Salah satu karakteristik intrinsik bahasa adalah memiliki makna. Dengan demikian, segala bentuk ujaran yang tidak mengandung makna semantik tidak dapat dikategorikan sebagai bahasa. Bahasa memiliki makna sebagai sarana utama manusia untuk berinteraksi dan menyampaikan informasi.
4. Â Bahasa Sebagai Konvensional
     Konvensi adalah perjanjian atau kesepakatan. Bahasa itu konvensional. Artinya, komunitas pemakai bahasa setuju untuk menggunakan lambang bunyi untuk konsep tertentu (Narendra, 2013).
5. Â Bahasa Itu Manusiawi
     Bahasa bersifat manusiawi atau hanya dimiliki dan dapat digunakan oleh manusia. Lain halnya dengan alat komunikasi yang dimiliki oleh binatang yang hanya bersifat terbatas digunakan untuk keperluan binatang tersebut, tidak ada yang lain.
6. Â Bahasa Memiliki Sifat Yang Dinamis
     Bahasa bersifat dinamis dan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi yang semakin kompleks sejalan dengan kemajuan peradaban manusia.
7. Â Bahasa Memiliki Variasi
     Bahasa menunjukkan keragaman yang luas, tercermin dalam adanya idiolek, dialek, kronolek, register, dan ragam bahasa lainnya.
8. Â Bahasa Berfungsi Sebagai Sistem
     Bahasa adalah kumpulan elemen yang beraturan daripada kumpulan elemen yang tidak beraturan. Unsur-unsur bahasa memiliki struktur. Dalam tata bunyi, tata kalimat, dan tata bentuk kata, ada pola yang teratur dan berulang yang membentuk bahasa. Komunikasi dapat terhambat jika peraturan atau standar ini dilanggar (Yusuf.S, 2016).
9. Â Bahasa Sebagai Identitas Diri
     Orang Melayu mengetahui pepatah, "Bahasa menunjukkan bangsa." Bahasa adalah karakteristik budaya yang paling menonjol. Bahasa membuat setiap kelompok sosial merasa berbeda. Berjuta orang dari berbagai suku bangsa dan bahasa yang berbeda menggunakan bahasa Cina sebagai lambang sosial (Adriana, 2018).
     Dengan demikian, hakikat Bahasa Indonesia terletak pada kemampuannya untuk menjadi alat komunikasi yang efektif, mencerminkan identitas budaya bangsa, serta berfungsi sebagai penghubung antarbudaya dalam masyarakat yang multikultural. Dengan sifat-sifatnya yang arbitrer dan dinamis, Bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi tetapi juga sebagai cermin dari eksistensi sosial dan budaya bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H