Aswan Daulay, S.Ag.,MM.Putri Pransiska (2201020136),Nurkhafifa (2201020126),Akmal Ridhoansyah Sihombing (2201020015)
FITK IAIDU Asahan-Kisaran, Pendidikan Agama Islam
PENDAHULUAN
Agama merupakan way of life dalam perjalanan hidup umat manusia di dalam alam semesta ini. Sehingga nilai-nilai yang dipunyainya akan selalu dibahas dan tak pernah usang untuk dibicarakan. Ahli sejarah mengatakan bahwa kata agama berasal dari bahasa Sansekerta, yang bermakna haluan. peraturan, jalan atau kebaktian kepada Tuhan. Adapula yang berpendapat bahwa agama berarti tuntunan. Hal ini dapat dibenarkan karena ajaran agama memang menjadi tuntunan hidup bagi pemeluknya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa agama merupakan pedoman hidup bagi umat manusia dalam rangka memperoleh kebahagiaan hidup, baik kehidupan dimensi jangka pendek di dunia maupun pada kehidupan dimensi jangka panjang di akhirat kelak.
Agama adalah sarana bagi manusia dalam menanamkan kebaikan dan amal soleh selama hidupnya didunia ini, sehingga masalah keagamaan sering kali hadir dalam sejarah kebudayaan manusia. Hal ini dikarenakan agama telah mendasari alam pikiran dan tingkah laku manusia baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk baik dari sisi budaya, etnis, bahasa, dan agama. Dari sisi agama di negara ini hidup berbagai agama besar yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Selain itu, tumbuh dan berkembang pula berbagai aliran atau kepercayaan lokal yang jumlahnya tidak kalah banyak.
PEMBAHASAN
- Sejarah Pengurusan Agama HinduDi Indonesia
Sejarah Perguruan Agama Hindu Di Indonesia Perguruan agama Hindu memiliki sejarah panjang di Indonesia. Hinduisme sendiri telah ada sejak zaman kuno, dan pengaruhnya mulai terlihat di kepulauan Indonesia sejak abad ke-1 Masehi. Namun, Hinduisme baru benar-benar berkembang dengan kuat pada masa Kerajaan Medang di Jawa Tengah pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Selama periode ini, agama Hindu berkembang pesat dan mempengaruhi budaya, seni, dan arsitektur di pulau Jawa.
Menurut hasil penelitian J. Brandes menyatakan sebelum pengaruh Hindu masuk ke Indonesia, di Indonesia sendiri telah mengenal 10 unsur kebudayaan asli yang meliputi seni wayang, seni gamelan, seni batik, seni metrum (puisi herbentuk matrik), memande logam, sistem mata uang, pengetahuan berlayar, dan sistem susunan pemerintahan.
Agama Hindu yang kita kenal sekarang, lahir dan berkembang pertama kali di India, yaitu di daerah Punjab (di lembah sungai Sindhu) dan dalam perkembangannya sampai ke daerah lembah sungai Gangga dan Yamuna. Nama Hindu dimungkinkan berasal dari kata "Sindhu, yaitu nama sungai di India Barat Daya yang sekarang dikenal dengan nama Punjab. Ratusan tahun sebelum masehi datanglah bangsa Arya dari daratan Eropa Timur Laut ke India. Bangsa ini termasuk dalam ras bangsa Indo Germania. Bangsa Arya adalah bangsa pengembara yang masuk ke India melalui celah Kaiber atau Kaiber Pass. Bangsa Arya masuk dan menetap di lembah Sungai Sindhu yang alamnya subur. Kedatangan bangsa Arya, mendesak bangsa Dravida yang lebih dahulu berada di tempat itu, yang pada perkembangannya selanjutnya mereka berbaur dan menurunkan bangsa India yang sekarang (Wayan Midastra,2007:30)
- Pendidikan Agama Dalam Sistem Pendidikan Nasional
Berkenaan dengan pendidikan nasional, sepertinya pendapat Ki Hajar Dewantara, yang disunting oleh Abuddin Nata, sudah bisa mewakili. Ia berpendapat bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang beralaskan garis hidup dari bangsanya dan ditujukan untuk keperluan perikehidupan yang dapat mengangkat derajat Negara dan rakyatnya agar dapat bekerjasama dengan bangsa lain untuk kemuliaan segenap manusia di muka bumi. Lebih lanjut. Ki Hajar Dewantara menyoroti pendidikan sebagai upaya memelihara hidup tumbuh ke arah kemajuan. Pendidikan menurutnya adalah usaha kebudayaan berasaskan peradapan. yakni memajukan hidup agar mempertinggi derajat kemanusiaan.
Sementara dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian maka tujuan pendidikan yang hendak dicapaipun disesuaikan dengan kepentingan bangsa Indonesia, yang sekarang ini tujuan pendidikan tersebut dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU sisdiknas),(Muh Wasith Achadi,2018:155).
- Implementasi Nilai-Nilai Agama Dalam Sistem Pendidikan
Implementasi Nilai-Nilai Agama Dalam Sistem Pendidikan Nasional Implementasi nilai-nilai agama dalam sistem pendidikan nasional dapat dilakukan melalui berbagai cara dan metode. Berikut adalah beberapa contoh langkah yang dapat diambil:
- Kurikulum Agama
Membuat kurikulum khusus untuk mata pelajaran agama yang mengajarkan prinsip-prinsip agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat. Kurikulum ini dapat mencakup pelajaran tentang ajaran agama, etika, moral, dan nilai-nilai spiritual.Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat strategis karena kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memberikan makna bahwa di dalam kurikulum terdapat panduan interaksi antara guru dan peserta didik. Dengan demikian, kurikulum berfungsi sebagai "nafas atau inti" dari proses pendidikan di sekolah untuk memberdayakan potensi peserta didik."(Isnaini Septemiarti,2011:64).
- Ekstrakurikuler Agama
Memberikan peluang bagi siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler agama di sekolah. Kegiatan ini dapat meliputi kelompok doa, studi kitab suci, diskusi agama, dan kegiatan-kegiatan sosial berbasis agama yang mempromosikan toleransi, kerjasama, dan nilai-nilai moral.
- Pelatihan Guru
Melakukan pelatihan kepada guru agar mereka memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai agama yang ingin diimplementasikan. Guru juga perlu dilatih dalam memfasilitasi diskusi yang inklusif dan saling menghormati antaragama.
- Penanaman Nilai-nilai Agama
Keluarga merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah sebagai wahana pendidikan agama yang paling ampuh. Keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama bagi seseorang, dengan orang tua sebagai kuncinya. Dalam hal ini Al Qur'an mengungkapkan tentang peranan orang tua untuk mendidik anak-anaknya, seperti yang dinyatakan dalam Surat At-Tahrim ayat 6,
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." (QS. At-Tahrim:6)
Pendidikan dalam keluarga terutama berperan dalam mengembangkan watak, kepribadian, nilai-nilai budaya, nilai-nilai keagamaan dan moral, serta keterampilan sederhana
- .Kegiatan Sosial dan Pelayanan Masyarakat
Mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat yang didasarkan pada nilai-nilai agama. Misalnya, melibatkan siswa dalam kegiatan bakti sosial, kunjungan ke panti asuhan, atau kegiatan lain yang mempromosikan solidaritas, kepedulian dan pemberdayaan sosial.
- Pembinaan Karakter
Membangun program pembinaan karakter yang mencakup nilai-nilai agama. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan kegiatan yang mengajarkan kedisiplinan, tanggung jawab, kerjasama. kejujuran, dan nilai-nilai moral yang mendasar.(Hasbullah:182-186).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H