Secara harfiah, globalisasi dapat diartikan sebagai proses suatu hal jadi mendunia. Suatu hal ini dapat berupa teknologi, budaya, informasi, dan gaya hidup masyarakat. Seiring berjalannya waktu, Indonesia mulai berkembang dari segala aspek dibidangnya baik secara ekonomi, politik, pendidikan dan budaya. Negara-negara lain mulai melirik adanya potensi kemajuan dari Indonesia dan memulai mengajak kerjasama untuk melakukan kolaborasi, terutama di bidang budaya di dunia entertaiment.
Masuknya budaya asing ke Indonesia dan selalu diterima dengan sangat antusias oleh masyarakatnya terutama anak muda karena bisa menjadikan peluang bagi Indonesia untuk terus berkembang ke Internasional. Anak muda Indonesia yang mempunyai keberagaman pola pikir dan kecenderungan pashion menjadi factor utama dari awal terbukanya aspek-aspek globalisasi ini.
Perkembangan Bahasa Inggris di Indonesia
Saat ini bahasa Inggris sudah tidak asing lagi dijumpai di kalangan muda Indonesia. Bahkan banyak yang menggunakannya untuk komunikasi sehari-hari. Sejak diberlakukannya bahasa Inggris untuk syarat di dunia kerja dan profesionalitas, banyak anak muda yang mulai belajar dan membiasakan komunikasi dengan bahasa Inggris dan pada akhirnya menjadi hal yang lumrah untuk berbahasa Inggris. Para orang tua pun tidak sedikit yang mendaftarkan anak-anaknya bersekolah di instansi pendidikan internasional demi masa depan yang lebih cemerlang bagi anak-anaknya kelak.Â
Dengan adanya perkembangan ini, Indonesia berpeluang menjadi negara yang membuka kesempatan untuk maju di segala bidang karena bahasa merupakan jembatan atau penghubung menuju dunia internasional. Di era globalisasi, pendidikan tidak lagi dibatasi oleh batas-batas negara atau wilayah.Â
Adanya faktor global seperti kemajuan dalam berinovasi data, berbagai pola pikir dan ide, mobilitas murid dan pengajar, telah menjadikan pendidikan sebagai suatu keajaiban yang sangat terhubung dengan dunia luar. Pendidikan di Indonesia juga dipengaruhi oleh globalisasi dalam bentuk modul pendidikan internasional, pertukaran pelajar, penggunaan inovasi pendidikan serta teknologi yang maju dan kebebasan mengutarakan gagasan.
Pentingnya bahasa Inggris bukan hanya tentang kesuksesan pendidikan dan profesional. Ini juga tentang pertukaran budaya, saling memahami, dan kewarganegaraan global. Dengan mahirnya berbahasa Inggris, kita dapat mengakses banyak pengetahuan dan perspektif, terlibat dalam percakapan yang bermakna dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, dan berkontribusi untuk memecahkan tantangan global. Saat ini dunia sedang berlari untuk terus mencapai tujuannya, maka dengan bantuan bahasa internasional, maka setiap negara memiliki peluang yang sama untuk mencapai impian tersebut. Era globalisasi ini memaksa setiap individu untuk mampu beradaptasi dengan dunia lebih luas lagi sehingga bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan yang kita inginkan. Dengan penghubung inilah kita bisa tahu bangaimana dunia berkembang dan bagaimana kita bisa bersikap atas perkembangan itu sendiri.
Studi Kasus Budaya: Maraknya Konser Internasional di Indonesia
Sejak tahun 2010 Indonesia sudah menjadi list world tour bagi beberapa idol K-Pop bahkan artist internasional. Konser K-Pop pertama yang digelar di Indonesia adalah Indonesia-Korea Week dengan bintang tamu boyband SHINee pada tanggal 18 Juni 2010. Kemudian mulailah memasuki globalisasi, banyak idol yang melaksanakan konser di Indonesia seperti BTS, Blackpink, Seventeen, NCT hingga ENHYPEN. Bahkan banyak actor/aktris asal Korea Selatan yang melaksanakan fanmeeting di Indonesia untuk bertemu penggemar secara langsung. Padahal dulu belum banyak masyarakat Indonesia yang begitu antusias terhadap artis luar negeri. Hingga tahun 2024 ini, musisi-musisi internasional telah mengkonfirmasi akan mengadakan pertunjukan musik di Indonesia. Ada deretan festival hingga konser yang akan menyemarakkan tahun 2024, mulai dari artis K-POP, band internasional dari Eropa hingga Amerika Serikat.
Konser musik terbesar pertama di Indonesia yang mendatangkan musisi mancanegara diadakan pada 1975, menurut merdeka.com . Kala itu Deep Purple, band beraliran rock yang berasal dari Britania Raya didatangkan dan menggelar pertunjukan dua hari di Stadion Senayan -- saat ini Gelora Bung Karno. Banyak dari kalangan muda saat itu berbondong-bondong untuk menonton konser band asal Amerika itu. Lalu delapan belas tahun kemudian, sejarah konser musisi internasional di Indonesia kembali tertulis, tepatnya pada 10 dan 11 April 1993 dimana Metallica sukses membara Stadion Lebak Bulus. Saat itu, tercatat ada sekitar 100 ribu penonton yang hadir. Tak dapat dipungkiri bahwa budaya internasional dapat memengaruhi kebudayaan Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Indonesia mulai dibanjiri konser Internasional dari berbagai negara seperti Bruno Mars, Cold Play, Louis Tomlinson dari One Direction untuk mengenalkan music dan karya seni mereka. Hingga saat ini sudah tercatat bahwa Indonesia menjadi negara yang layak diajak kerjasama untuk menjadi tempat konser.
Tidak hanya artist luar negeri yang bisa masuk ke Indonesia, namun artist Indonesia pun mampu berkarya di luar negeri dengan adanya globalisasi ini. Seperti NIKI, Agnes Mo, Cinta Laura, Rich Brian, Zayyan XODIAC, dan masih banyak lagi. Mereka adalah contoh artist yang mampu berkarya secara internasional dan secara tidak langsung mengenalkan Indonesia pada dunia. Dengan begitu, secara internasional Indonesia pun dikenal memiliki artist yang hebat dan membuktikan kualitasnya yang luar biasa.
Dampak Gloalisasi Bagi Aspek Ekonomi Anak Muda
Maraknya penjualan barang impor di Indonesia menunjukkan bahwa globalisasi ini mempengaruhi budaya dalam negeri. Contohnya baju thrift di berbagai tempat sudah menjadi buruan untuk kalangan muda, seperti Korean fashion, American fashion, dan lain lain. Banyak juga yang membuka jasa titip membeli barang luar negeri atau lebih dikenal dengan istilah jastip, yaitu individu yang membeli barang-barang luar negeri untuk didistribusikan kepada kalangan muda yang membeli jasa titip ini. Kebanyakan yang melakukan perekonomian ini adalah fans kpop yang suka dengan merch idol atau pencinta barang-barang luar negeri yang kualitasnya lebih bagus dan harganya lebih murah dari barang lokal seperti Thailand, China, dan lain-lain. Kegiatan jastip ini tidak dilakukan dengan legal atau resmi namun oleh individu yang mampu membangun kepercayaan kepada pelanggannya, mampu mencari informasi mengenai barang apa saja yang berpotensi untuk dijual tanpa adanya resiko kerugian yang besar.
Dalam aspek pekerjaan, globalisasi ini membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas untuk kalangan muda. Namun, untuk pekerjaan yang sudah ada sejak lama seperti dokter, polisi, pengusaha itu memerlukan kualifikasi yang lebih ketat karena adanya kemajuan teknologi dan zaman. Maka dari itu fenomena globalisasi ini bisa membuka kreatifitas dan peluang yang tidak terduga bagi kaum muda untuk bekerja di bidang apa saja dengan melihat tren yang ada saat ini.
Masuknya budaya luar ke Indonesia membuka berbagai lapangan pekerjaan yang kreatif dan menguntungkan. Dulu pasar hanya bisa ditemukan on the spot atau ditempat, namun saat ini sudah banyak platform pasar online bahkan berjualan dengan meriview barang yang mereka jual secara online. Hal ini membuka kesempatan yang luas untuk anak muda yang ingin memulai karirnya sebagai pengusaha online sesuai dengan pashion kebanyakan anak muda yaitu mahir dalam mengelola platform digital.
Peluang Internasional
Dengan adanya fenomena globalisasi ini, Indonesia mempunyai berbagai peluang untuk terus berkembang dan maju. Indonesia tidak lagi dipandang sebagai negara yang kurang maju anak mudanya. Dengan kreatifitas dan inovasi para anak muda, Indonesia berkesampatan untuk lebih dikenal lebih baik secara Internasional.
Anak muda merupakan kunci kemajuan Indonesia di masa depan dan akan menjadi penentu bagaimana generasi kedepannya akan berkembang. Anak muda mampu beradaptasi dengan segala kondisi yang ada serta antusias dengan perubahan dari luar. Dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia akan mengalami masa keemasan dan kemegahan dalam berbagai aspek, seperti aspek ekonomi, demografis, sosial, budaya, pendidikan, bahkan kesehatan. Anak muda harus bisa memanfaatkan era globalisasi ini dengan berbagai pengaruh internasional untuk mencapai hal-hal yang membanggakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H