Anita merupakan seorang anak yang baru lulus dari sekolah dasar. Setelah lulus, Anita memiliki keinginan untuk menempuh sekolah menengah pertamanya di pesantren modern, orangtuanya pun menyetujui Anita untuk menempuh sekolah di salah satu pesantren yang ada di Lampung. Â Anita pun senang sekali ketika orangtuanya setuju ia masuk ke pesantren yang ia inginkan. Tak bisa di pungkiri juga Anita merasa sedih, karena ketika ia masuk pesantren orangtuanya akan tinggal sendiri dikampungnya.
Beberapa bulan kemudian dipagi hari, tibalah saatnya Anita harus meninggalkan rumah, ia diantar oleh keluarganya menuju kepesantren yang akan menjadi tempatnya menunutut ilmu. siang hari, Tibalah Anita dan keluarganya di pesantren. Disana Anita menemukan banyak sekali teman seumurannya yang di antar oleh orangtua mereka. Disana pun ia menemukan temannya angel dan silvi, mereka juga ternyata murid baru dipesantren ini.
Angel dan Silvi: Hai Nita..!!
Aku: Hai ngel, hai Sil. Loh kalian berdua disini juga?
Iya dong, ucap mereka berdua
Silvi: Btw kita satu kamar tau nitt...
Angel: Iya Nita kita bertiga satu kamar tau
Aku: Wah... ga nyangka kita bisa satu kamar!! ucap Nita
Aku: Oh, iya, btw orangtua kalian dimana?udah pulang ya?
Angel dan Silvi: iya, udah dari tadi mereka pulang
Oooo ucap Nita
Angel dan Silvi : Oh iya Nit, kita kesana dulu ya, tadi kita di suruh kesana
Anita: Oh, oke hati hati ya
Mereka pun berpamitan, Anita pun langsung menuju kekamar asramanya untuk membereskan barang barang dan memasukan ke dalam lemari, orangtuanya pun membantu membereskan barang barang yang Anita bawa dari rumah. Sorepun tiba, orangtua Anita pun berpamitan untuk pulang kekampung.
Setelah orangtuanya pulang, Anita pun langsung masuk kekamarnya, disana ia berkenalan dengan teman sekamarnya Azfa dan Serli, mereka saling menceritakan keseharian mereka dikampung, walaupun mereka baru berkenalan, tapi mereka sudah sangat akrab. Tak terasa sorepun tiba, sudah saatnya santri dan santriwati sholat menuju masjid, Anita,Azfa, Serli, Angel dan Silvi pun menuju ke tempat berwudhu, setelah itu merekapun langsung ke masjid. Disana  Anita dan teman temannya sholat, membaca Quran, dan mendengarkan kultum.
Setelah sholat Anita dan temannya pun menuju dapur untuk mengambil makanan, disana sudah ramai sekali yang mengantri makanan, mereka pun langsung mengantri dibelakangnya, setelah mengambil makanan, mereka langsung makan bersama di dapur tesebut. Anita senang sekali mempunyai teman teman baru di pesantren, banyak sekali orang baik disini. Setelah selesai makan, Anita dan temannya  langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dikarenakan malam harinya mereka akan ada pengarahan dari pengurus pesantren.
Hari demi hari Anita jalani kegiatannya dipesantren, mulai dari sekolah pagi, sekolah siang, sekolah malam, belajar menggunakan bahasa arab setiap hari nya, belajar bahasa inggris, belajar mahfudzot dan masih banyak lagi yang Anita pelajari di pesantren. Dan tidak terasa sudah 2 bulan Anita berada dipondok.
jum`at pun tiba, yang berarti hari dimana orangtua diperbolehkan untuk menjenguk anaknya dipesantren, orangtua Anita pun menjenguk di pesantren di pagi harinya dengan membawakan Anita makanan kesukaannya yaitu nasi goreng, nutrijell dan beberapa jajanan warung. Anita pun langsung mengajak orang tuanya duduk di asrama. Anita banyak bercerita tentang kesehariannya dipesantren dan orangtuanya pun menanggapi cerita dari Anita. Tiba tiba orangtua  Anita memberitahu sesuatu kepada Anita
Ayah : Nit gini, ayah mulai bulan depan pindah tugas kerjanya di Jakarta, ibu pun ikut ayah ke Jakarta. Nah, maksud ayah sama Ibu disini mau ngajak Nita ke Jakarta, mau ya nak?
Anita : Hah!! Terus Nita sekolahnya harus pindah yah, bu?? Kaget Nita
Ibu   : Iya nak, kamu harus pindah, disini kamu ga ada siapa siapa, sedangkan ayah ibu bakal tinggal di Jakarta, jadi mau gamau kamu harus ikut. Ucap ibunya
Anita  : Yah, berarti Nita harus beradaptasi lagi dong disana..., sedih Nita
Ayah  : Gapapa, lama lama Nita bakal terbiasa disana, gapapa ya nak..?
Anita : Yasudah deh yah, bu Nita gapapa. ucapnya
Ibu   : Yasudah, minggu depan kita urus surat pindah sekolahnyanya, ucap ibu sambil mengusap pala Nita
Anita  : Iyaa bu
Sorepun tiba, orangtua Anita pun telah pamit pulang kerumah. Anita pun langsung ke masjid untuk menyusul sholat berjamaah disana. Setelah sholat Anita pun termenung memikirkan perbincangan dengan orangtuanya tadi. Setelah makan malam, tibalah sekolah malam, Anita pun masih memikirkan perihal tadi, wajahnya pun lesu, bahkan temannya pun mulai merasakan kelesuan Anita.
Angel : Nit, lagi mikirin apasih? Keknya lesu amat
Anita : Iya nih ngel, lagi banyak pikiran aja akhir akhir ini
Angel : Cerita atulah, jangan sungkan atuh kalo mo cerita
Anita  : Iya ngell, nanti aja pas dikamar aku bakal cerita
Angel  : Janji ya? Awas lo, bakal tak tanyain di kamar
Anita  : Iya angelkuu...
Lonceng pun bunyi menandakan bahwa waktu sekolah malam telah habis. Semua santri langsung pulang ke kamarnya masing masiang, begitupun Anita dan teman temannya, mereka langsung bersiap siap untuk tidur, tapi sebelum tidur Anita dan teman temannya pun menagih cerita yang ingin diceritakan Anita, dan akhirnya Anita menceritakan perihal ia akan pindah sekolah di Jakarta. Teman temannya pun kaget dan merasa sedih, mereka hanya memberikan support dan sabar ke Anita.
Tak terasa hari jumat pun tiba, ayah dan ibu Anita datang untuk menjenguk Anita sekaligus membawa Anita pulang. Orang tua Anita langsung menghampiri pengurus pesantren dan memberitahukan maksud kedatangan mereka disini. Pengurus pesantren pun langsung mengurusi surat pindah Anita. Di dalam kamar, Anita pun memberesi barang barangnya yang ada didalam lemari untuk dibawa pulang, ia merasa sedih ketika memberesi barang tersebut, karena ia masih ingat sekali pertama kali ia masuk pesantren ini, ketika ia memasukkan pakaiannya pertamakali di lemari ini, belum lama ia disini, tapi ia sudah harus pindah dari pesantren ini sebelum ia lulus.
Selesai sudah orangtua Anita mengurusi surat pindah, Anita pun juga telah selesai memberesi semua barangnya.  Dan saatnya ia berpamitan dengan teman temannya, Anita pun langsung menghampiri teman temannya, mereka langsung memeluk tubuh Anita, kapan kapan main kesini Nit hikss, ucap  teman teman Anita sambil menangis, Anita pun menganggukkan kepala sambil meneteskan air mata, ia pun berpamitan dengan semua temannya tidak lupa denga guru dan pengurus yang ada di pesantren.
Anita dan orangtuanya  langsung menuju ke mobil, Anita langsung masuk ke dalam mobil sambil menangis, sambil membuka kaca mobil, ia melambai lambaikan tangan ke arah temannya, temannya pun melambaikan tangan kearah Anita, sampai jumpa teman teman ucap Anita. Mobilpun melaju kerah pintu keluar gerbang pesantren. Anita pun berucap didalam hati, Setiap pertemuan pasti ada perpisahan,meskipun kita berpisah persahabatan kita akan selalu abadi dalam kenangan....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI