Mohon tunggu...
Putri Ramadhani
Putri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswi IAIN Metro Lampung

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pondok dan Segala Kenangan

13 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 19 Juni 2024   22:23 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lonceng pun bunyi menandakan bahwa waktu sekolah malam telah habis. Semua santri langsung pulang ke kamarnya masing masiang, begitupun Anita dan teman temannya, mereka langsung bersiap siap untuk tidur, tapi sebelum tidur Anita dan teman temannya pun menagih cerita yang ingin diceritakan Anita, dan akhirnya Anita menceritakan perihal ia akan pindah sekolah di Jakarta. Teman temannya pun kaget dan merasa sedih, mereka hanya memberikan support dan sabar ke Anita.

Tak terasa hari jumat pun tiba, ayah dan ibu Anita datang untuk menjenguk Anita sekaligus membawa Anita pulang. Orang tua Anita langsung menghampiri pengurus pesantren dan memberitahukan maksud kedatangan mereka disini. Pengurus pesantren pun langsung mengurusi surat pindah Anita. Di dalam kamar, Anita pun memberesi barang barangnya yang ada didalam lemari untuk dibawa pulang, ia merasa sedih ketika memberesi barang tersebut, karena ia masih ingat sekali pertama kali ia masuk pesantren ini, ketika ia memasukkan pakaiannya pertamakali di lemari ini, belum lama ia disini, tapi ia sudah harus pindah dari pesantren ini sebelum ia lulus.

Selesai sudah orangtua Anita mengurusi surat pindah, Anita pun juga telah selesai memberesi semua barangnya.  Dan saatnya ia berpamitan dengan teman temannya, Anita pun langsung menghampiri teman temannya, mereka langsung memeluk tubuh Anita, kapan kapan main kesini Nit hikss, ucap  teman teman Anita sambil menangis, Anita pun menganggukkan kepala sambil meneteskan air mata, ia pun berpamitan dengan semua temannya tidak lupa denga guru dan pengurus yang ada di pesantren.

Anita dan orangtuanya  langsung menuju ke mobil, Anita langsung masuk ke dalam mobil sambil menangis, sambil membuka kaca mobil, ia melambai lambaikan tangan ke arah temannya, temannya pun melambaikan tangan kearah Anita, sampai jumpa teman teman ucap Anita. Mobilpun melaju kerah pintu keluar gerbang pesantren. Anita pun berucap didalam hati, Setiap pertemuan pasti ada perpisahan,meskipun kita berpisah persahabatan kita akan selalu abadi dalam kenangan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun