Pendidikan merupakan bekal utama dalam kehidupan. Dalam pendidikan tidak hanya prestasi saja yang diunggulkan, namun harus diimbangi dengan etika yang baik pula. Namun, kondisi pendidikan saat ini sangat memprihatinkan.Â
Etika peserta didik sangat rendah, seperti sopan santun terhadap guru kurang terbentuk. Peserta didik sering menganggap guru seperti temannya sendiri, bahkan tidak memiliki rasa hormat dan menuakan pendidik.Â
Mereka bertindak dan berbicara seolah dengan teman sebayanya, berbicara dengan bahasa kasar bahkan mengucapkan perkataan kotor di depan guru seperti tidak ada rasa takut sama sekali.
Salah satu yang mempengaruhi rendahnya etika saat ini adalah karena adanya gadget yang merusak etika dan moral anak. Banyak anak kecil yang sudah sering didekatkan dengan gadget, sehingga terkadang anak tidak terkontrol dalam menggunakan gadget. Mereka banyak meghabiskan waktunya dengan gadget, baik dengan game atau menonton konten-konten di media sosial seperti youtube, tiktok atau lainnya.Â
Dampaknya anak memiliki dunia baru atau kebiasaan baru yang mereka tiru dari konten-konten yang dilihat. Mereka seakan tidak diajari etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.Â
Anak zaman sekarang masih usia SMP sudah mengenal pacaran bahkan tidak jarang ditemukan kasus hamil diluar nikah karena pergaulan yang bebas. Bahkan kasus bullying yang semakin marak, seperti terjadi kasus bullying di salah satu SD di Salatiga, sampai siswa yang menjadi korban pindah sekolah karena merasa tidak nyaman. Bahkan dia memilih sekolah ke SLB untuk menghindari bullying.Â
Orang tua juga berperan dalam mengajarkan etika kepada anaknya. Banyak orang tua yang memiliki tingkat SDM yang masih rendah. Mereka hanya menuntut anak untuk pandai dan berprestasi, namun tidak memperhatikan pengajaran etika kepada anak. Anak hanya dituntut untuk memiliki nilai yang baik dan prestasi yang baik pula, namun sikap dan sopan santun anak mulai memprihatinkan.Â
Padahal sepandai apapun jika moral dan etikanya minim akan sama saja. Lebih baik kurang pandai tetapi memiliki etika yang baik kepada semua orang. Karena orang yang memiliki etika yang rendah akan cenderung tidak menghargai orang lain dan bersikap semaunya sendiri. Proses pendidikan harus dijalankan beriringan dengan etika. Pendidikan tidak berbicara tentang penanaman pengetahuan saja, namun juga berbicara tentang praktik penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT. Dalam surat Al-Ahzab/33(21) :
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah."
Dalam dalil diatas dijelaskan bahwa Rasulullah memberikan contoh yang baik kepada semua umat-Nya. Cara mendidik orang tua sangat berpengaruh pada penanaman etika dan moral anak. Jika orang tua salah dalam mendidik anak, maka akan menjadi fatal. Anak harus diberi pemahaman agama yang baik. Melatih anak untuk meiliki kebiasaan yang positif seperti mengaji setelah sholat maghrib, sholat subuh berjamaah dan lainnya. Orang tua harus memberi perhatian yang tinggi kepada anak agar tahu bagaimana perkembangan anak dan bagaimana tingkah laku anak. Jika anak melakukan kesalahan maka wajib untuk dinasihati bahkan sesekali boleh memberikan hukuman sebagai pengajaran agar tidak diulangi kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H