Saat demonstrasi pemateri menyiapkan 3 tempat sampah yang berbeda untuk membedakan sampah organik, anorganik, dan B3. Pemateri juga berinteraksi dengan para tamu undangan terkait sampah mana yang termasuk organik, anorganik, dan sampah B3. Dari demonstrasi ini, kami mengetahui bahwa para warga masih awam dengan sampah B3, karena memang sampah B3 bisa serupa dengan sampah organik dan sampah anorganik, seperti sampah bekas kaleng aerosol, obat yang sudah kadaluarsa, dan baterai bekas.
Sampah apabila tidak dipilah terlebih dahulu sebelum dibuang dapat menimbulkan dampak sebagai berikut:
- Pencemaran lingkungan yang berdampak buruk bagi kita dan makhluk hidup lainnya
Pembuangan sampah dan limbah yang sembarangan dan pengelolaan sampah yang tidak tepat menjadi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan mulai dari air, udara, dan tanah. Selain menyebabkan pencemaran lingkungan, pencemaran akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia dengan timbulnya berbagai penyakit. Pencemaran lingkungan karena sampah selain berdampak pada manusia juga berdampak bagi makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan.
- Penyebab terjadinya bencana banjir dan longsor sampah
Sampah dapat menjadi penyebab banjir karena adanya penumpukan sampah di dasar sungai yang mengakibatkan permukaan sungai meninggi sehingga luapannya akan memasuki pemukiman penduduk saat diguyur hujan. Selain itu, tumpukan sampah yang menutupi aliran air juga menjadikan sampah sebagai penyebab banjir. Berbagai dampak banjir pun kita rasakan baik dari kerugian material hingga munculnya berbagai penyakit. Selain banjir, longsor sampah dapat terjadi akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik. Longsor sampah bisa terjadi akibat timbunan sampah yang menggunung seperti tumpukan sampah yang terdapat pada lokasi Tempat Pemrosesan Sampah (TPA).
Kegiatan sosialisasi kemudian ditutup dengan pembacaan doa dan sesi foto bersama dengan para tamu undangan yang hadir.
Harapan kami, dengan diadakan acara sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran mereka dalam pengolahan sampah rumah tangga yaitu dengan memilah sampah terlebih dahulu sebelum di tempat sampah. Selain itu, setelah sosialisasi ini, sampah yang telah dipilah, terutama sampah anorganik seperti botol bekas dan kaleng bekas, bisa diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat seperti ecobrick. Ecobrick merupakan botol plastik yang dikemas dengan plastik bekas hingga kepadatan tertentu. Ecobrick dapat digunakan untuk memproduksi berbagai barang, termasuk furnitur seperti kursi, meja, dinding taman, dan lain-lain. Selain bisa dimanfaatkan untuk membuat ecobrick, botol bekas dapat juga dimanfaatkan sebagai pot tanaman hidroponik.
Terima Kasih, Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H