Mohon tunggu...
putri vernanda
putri vernanda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya mahasiswa uin jogja

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ragam Pendapat Hingga Perdebatan Mengenai Instrumen Derivatif Pada Instrumen Keuangan Syariah

22 Maret 2024   23:24 Diperbarui: 22 Maret 2024   23:26 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena maknanya berdasarkan pada suatu jalur yang nilainya bergantung pada jalur lain, instrumen derivatif tersebut menimbulkan pertanyaan serius mengenai penggunaan instrumen tersebut secara syariah. Menurut beberapa ahli, derivatif dapat menjadi alat yang efektif untuk memitigasi risiko, sejalan dengan prinsip Islam yaitu ta'awun atau kasih sayang. Namun di sisi lain, terdapat anggapan bahwa derivatif dapat melanggar prinsip Islam sehingga melemahkan mata uang Islam. Salah satu aspek penting untuk dipertimbangkan

Pendapat yang Meningkatkan Penggunaan Instrumen Derivatif dalam Keuangan Syariah

Argumen yang kuat untuk mendukung pandangan mereka sebagai pendukung penggunaan instrumen derivatif dalam keuangan syariah. Salah satu argumen paling umum yang menentang derivatif adalah bahwa derivatif dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai yang efektif. Dalam konteks syariah, margin call sangat penting untuk memitigasi dampak fluktuasi harga yang tidak diinginkan. Melalui penggunaan derivatif seperti kontrak berjangka atau opsi, dana yang diperdagangkan di bursa dapat mengurangi eksposur terhadap risiko pasar terkait perubahan harga acuan, sehingga mengurangi potensi kerugian.

Selain itu, departemen derivatif di keuangan Islam juga menyarankan bahwa instrumen ini dapat membantu investor dalam mengelola risiko dengan lebih efektif. Jika ada derivatif, karyawan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan profil risikonya dengan portofolionya.

Pembahasan Perdebatan Penggunaan Instrumen Derivatif dalam Hukum Syariah

Perdebatan seputar penggunaan instrumen derivatif dalam keuangan Islam melibatkan beberapa isu yang rumit dan beragam. Salah satu perdebatan utama yang sering muncul adalah mengenai potensi pelanggaran prinsip-prinsip Islam, seperti gharar dan isu keadilan dalam hal risiko dan keuntungan.

Hasilnya, instrumen derivatif dapat digunakan secara efektif dalam manajemen risiko. Pendukung derivatif dalam keuangan syariah menegaskan bahwa jaminan instrumen derivatif digunakan dengan bijaksana dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariah. Namun, di bidang lain, terdapat bukti bahwa penggunaan derivatif dalam praktik seringkali melebihi batasan yang ditetapkan oleh prinsip syariah.

Salah satu perdebatan utama mengenai penggunaan derivatif dalam mata uang syariah adalah kemungkinan terjadinya gharar atau peminjaman yang berlebihan. Derivatif, dengan sifat yang kompleks dan seringkali berisiko

Penutup

Dalam mengulas pembelajaran mengenai kelebihan dan kekurangan penggunaan instrumen derivatif pada instrumen keuangan syariah, penting bagi kita untuk memahami banyak aspek yang telah dibahas dan implikasinya dalam konteks keuangan syariah. Perdebatan seputar penggunaan derivatif dalam keuangan Islam merupakan salah satu aspek dari upaya yang lebih luas untuk menganalisis ketegangan antara prinsip-prinsip Islam dan inovasi di bidang keuangan yang melemahkan aktivitas ekonomi Islam.

Dari pembahasan sebelumnya terlihat ada dua permasalahan terkait penggunaan instrumen derivatif dalam keuangan syariah. Di satu sisi, terdapat keunggulan yang mendukung penggunaan derivatif sebagai alat manajemen risiko yang efektif dan memungkinkan entitas keuangan mengelola risiko dengan lebih efektif. Di sisi lain, terdapat perdebatan yang menyoroti potensi risiko dan hambatan terkait prinsip syariah yang mungkin timbul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun