Meski pandangan terburamkan oleh air mata,
Sesungguhnya hati  mengerti bahwa Tuhan tersenyum,
Penuh kasih menantikan ketulusan hati.
Tak ada tangisan yang lebih indah
Selain tangisan yang menyerahkan beban berat
Yang seharusnya telah lama  kuserahkan kepada Tuhanku.
Serahkan semua beban.
Dan Tuhan sangat tersanjung menerima penyerahan ini.
Itu sebabnya Dia kusebut sebagai Tuhan-ku.
*semoga Tuhan memperhitungkan air mataku ini...*
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!