Mohon tunggu...
Putri Ayu Puspitasari
Putri Ayu Puspitasari Mohon Tunggu... -

Putri Ayu Puspitasari

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sampah Visual "Parpol" yang Mengotori Ruang Publik

8 April 2014   03:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:56 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang namanya sampah selalu diibaratkan dengan hal yang jorok atau buruk. Tentu bukan sampah seperti bungkusan makanan, plastik bekas atau dedaunan. Sampah yang satu ini berbentuk benda promo yang berserakan di tembok pinggir jalan, tiang listrik, halte, pohon, dan tempat publik lainnya. Biasanya berbentuk banner, pamflat, spanduk, sebaran, dan lain-lain. dalam banner atau sebaran tersebut biasanya mengiklankan tentang ivent musik, pameran bahkan jasa sedot WC. Tapi, sekarang dengan datangnya tahun politik banyak juga banner atau iklan parpol mengotori ruang publik bahkan  disetiap sudut ada banner  kampanye parpol tersebut.

Dampak  dari sampah visual yang bertebaran tersebut tentu saja mengotori pandangan kita, menggangu ruang terbuka hijau, bangunan bersejarah, dan estetika keindahan kota. Untuk saat ini banyak sekali iklan parpol yang bertebaran disekitar kita. Perang antar iklan parpol pun tidak bisa dielakan bahkan ruang publik saat ini bagaikkan layar tancap yang ditumpuk dalam satu tempat yang sama. Masyarakat semakin resah dengan adanaya sampah visual ini yang menyebabkan psikologis masyarakat terganggu. Gangguan tersebut disebabkan karena keberadaan sampah visual iklan parpol menjelmah menjadi teror visual dan berpotensi menghadirkan konflik sosial budaya di berbagai lapisan masyarakat .

Sebenarnya ada banyak sekali cara yang dilakukan agar ruang publik tidak menjadi korban sampah visual, mungkin dapat dengan menyewa jasa space iklan resmi yang banyak terdapat disetiap sudut kota tanpa menjadikan ruang publik sebagai tempat promosi. Ada pula cara lain memasang iklan di media massa seperti koran, majalah atau sosial media, dengan kata-kata yang menarik dan kreatif bisa menarik mata masyarakat.Karena saat ini hampir semua masyarakat perkotaan sudah bisa mengakses internet dengan mudah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun