Kebanyakan orang belum mengetahui apa itu autisme? Kenapa bisa terjadi ? apa penyebab nya? Pertanyaan seperti itu sering muncul dibenak kita maupun orang tua.
Menurut Leo Kanner anak autisme adalah anak yang tidam mempunyai ketidakmampuan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki gangguan dalam berbahasa yang ditunjukkan dengan penguasaan bahasa yang tertunda, ekolalia, multisem , pembalikan kalimat, adanya aktivitas bermain repetitive dan stereotipe , urutan ingatan yang kuat serta keinginan eksesif untuk mempertahankan keteraturan dalam lingkungan. (Dauson dan Hasteleo dalam widihastuti , 2007)
Gejala-gejala autisme mulai tampak sejak masa yang paling awal dalam kehidupan mereka. Gejala-gelaja tersebut tampak ketika mereka bayi yang menolak sentuhan orang tuanya, tidak merespon kehadiran orang tuanya, dan melakukan kebiasaan-kebiasaan lainnya yang tidak dilakukan oleh bayi-bayi normal pada umumnya.Anak yang mengalami kegejala tersebut, mereka tidak bisa mengucapkan kata ayah, ibu, sebagaimana bayi yang normal. Disamping itu juga, mereka mengalami keterlambatan dalam peroses perkembangan.
Anak autis yang memiliki keterlambatan perkembangan tersebut bisa terlihat sekitar umur 2-3 tahun baru bisa terdeteksi. Anak tersebut tidak menampakkan tanda-tanda perkembangan bahasa. banyak orang tua yang berfikir bahwa anak yang belum bisa berbicara pada usia tersebut mungkin karena mereka masih belum mampu untuk berbicara dan nantinya juga akan berbicara sendiri. Padahal, itu adalah tanda-tanda yang terjadi pada anak autisme. Anak autisme cenderung lebih menutup diri, lari dari lingkungan, tidak mau bergaul dengan teman sebaya, sibuk dengan benda-benda mati, mereka juga sering melukai diri sendiri, tidak percaya diri, bersikap agresif, dan sering mengamuk.
Lantas apa penyebab autisme ? penyebabnya bisa karena virus (toxoplasmosis, rubela, dan herpes). Bisa juga karena hamil sang ibu banyak menghirup zat yang polusif sehingga berpengaruh pada janin yang dikandungnya.
Orang tua yang memiliki anak autisme jelas bertanya-tanya dan berusaha untuk menyembuhkan anaknya dengan berbagai macam cara. Semakin dini terdeteksi autisme maka mempunyai kesempatan untuk sembuh, salah satunya dengan terapi
Terapi yang digunakan untuk anak autisme sangat banyak sekali, bisa dengan menggunakan terapi dirumah. Dengan terapi ini, anak dilatih dalam berbagai macam keterampilan yang berguna bagi dirinya dan orang lain. Misalnya, ia bisa berkomunikasi, berinteraksi, dll. akan tetapi, yang lebih penting yaitu mengajarkan anak untuk patuh terhadap apapun. Hal tersebut akan berpengaruh ketika ia dewasa nantinya, jika ia tidak dilatih bagaimana bersikap sopan santun maka orang-orang yang berada disekitarnya akan mengecap anak tersebut sebagai anak yang kurang mengenal sopan santun.
Sekian dan semoga bermanfaat !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H