Mohon tunggu...
putri
putri Mohon Tunggu... -

Awal dari ilmu pengetahuan adalah Membaca dan diabadikan dalam bentuk Tulisan. orang pintar dan sukses karena sering membaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bisa Karena Terbiasa

15 September 2016   06:43 Diperbarui: 15 September 2016   16:35 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era yang sekarang ini banyak sekali orang tua yang hanya mendidik dengan biasa-biasa saja tanpa melibatkan pengajaran islam didalamnya.

Berbicara tentang pengajaran islam yang sangat penting untuk para orang tua, terutama seorang ibu sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak.

Mengapa demikian??

Karena menurut penelitian, ketika proses kehamilan seorang ibu sedang berlangsung mulai dari dalam kandungan, seorang ibu sering membacakan sholawat, membacakan ayat suci Al - Qur’an maka pertama kali yang didengar oleh si calon bayi itu adalah suara ibunya.

Dan ketika seorang anak lahir ke dunia untuk yang pertama kali maka harus langsung di adzankan oleh ayahnya sehingga memori yang pertama kali ditanggap yaitu suara atau lantunan yang telah dikumandangkan oleh orang tuanya.

Dan ternyata ketika seorang anak berusia 2 tahun itu membuat sebagian orang tua sedikit gelisah. Kenapa? Karena saat dia usia 2 tahun dia sudah mengenal lingkungannya. Dia sudah bisa mencari perhatian orang disekitarnya. Tak jarang sekali ketika rumah yang sering dikunjungi oleh tamu maka anak akan merasa aman, ia merasa banyak teman. Dia akan menunjukkan sikap lucunya, manjanya, untuk diperhatikan oleh tamu yang berada didalam rumahnya.

Berbeda dengan rumah yang jarang sekali didatangi oleh tamu. Anak akan merasa canggung, merasa takut, dan khawatir terhadap orang yang baru saja dikenal.

Saat berusia 3-5 tahun masa anak untuk diajarkan nilai-nilai agama sangat besar pengaruhnya. Saat anak diajarkan norma kesopanan, tingkah laku, diajarkan untuk senang berbagi, maka anak tersebut memang masih bisa dibentuk dan memang otaknya masih jernih. Mudah sekali mengajarkan anak untuk belajar, atau menghafal. Sebenarnya pada saat usia itu anak tidak boleh diajarkan secara langsung untuk menghafal. Tapi harus secara perlahan-lahan dan harus dibiasakan. Anak yang cepat menghafal itu bukan langsung diberikan hafalan tetapi dilakukan melalui kebiasaannya setiap hari, sehingga anak mudah untuk mengingatnya.

Seperti contoh ketika disekolah seorang guru mengajarkan do’a-do’a harian dan diikuti oleh seorang anak memang kemungkinan mereka cepat menerima apa yang telah diajarkan oleh gurunya, akan tetapi taukah anda?

Jika anak hanya diajarkan disekolah, memang mungkin sebagian cepat menerima itu. Akan tetapi jika tidak dipraktekkan didalam rumah ketika hendak mengerjakan sesuatu itu tidak mungkin anak itu cepat untuk menghafal.

Berbeda dengan anak yang ketika dirumah sering mengulang pelajaran dan sering dipraktekkan setiap harinya melalui pembiasan maka anak sangat mudah untuk menerima itu semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun