Mohon tunggu...
Putra Yasa
Putra Yasa Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Universitas Pendidikan Sejarah Prodi Pendidikan sejarah

saya simple dan selalu belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Covid19 Mengingatkan Kita tentang Peran Keluarga dalam Pendidikan

9 Juni 2020   22:34 Diperbarui: 9 Juni 2020   22:32 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Namun mereka lupa menjaga dokter buat kesehatan anaknya di rumah. Lupa menjadi arsitek dengan merancang karakternya. Lupa menjadi guru agar bisa memberikan tauladan yang baik untuk hidup kelak. Pandemi covid19 telah mengembalikan marwah pendidikan pada pendidikan pertama dan utama yaitu di keluarga. 

Orangtua yang umumnya sibuk dengan aktivitas kerja mereka sekarang dipaksa untuk ikut mendampingi anak-anaknya belajar. Mereka mulai menyadari bahwa anak-anaknya memiliki beban berat dalam studynya . 

Orang tua mulai tahu bahwa mendampingi anak-anak belajar tidak semudah ketika  menyalahkan guru. Pandemi covid19 membuka tabir itu, tanpa guru banyak anak-anak yang tidak mau belajar. Membuat siswa belajar tidak semudah memukul pantat kuda biar mau berjalan. 

Tidak seperti mencetak batako tinggal campur dan cetak jadilah yang diinginkan. Peserta didik yang dulu menjadikan belajar sebagai alasan untuk tidak membantu orangtua pun akhirnya terbuka karena harus ada di rumah saja. Meraka bisa banyak belajar tentang hidup bersama keluarganya di rumah.

Situasi pandemi ini juga menjadikan hubungan sosial yang dulu tidak terlalu dekat sekarang bisa tumbuh kembali. Banyak anak-anak yang awalnya dititipkan di TPA, di tinggal bekerja bersama baby sister atau bersama nenek dan kakeknya, pandemi ini telah mengembalikan orangtua yang mereka tangisi dulu. Namun tentu kita tidak berharap bahwa situasi ini terus akan berlanjut. 

Dari sisi psikologi dan kenyamanan bersama dengan orangtua mereka setiap hari adalah proses pendidikan tentu tidak dipungkiri banyak terjadi dalam situasi pandemi ini. Dalam aspek ini pandemi covid19 telah menumbuhkan proses pengkarakteran di rumah yang dulu terkikis oleh kesibukan mencari nafkah. Selama pandemi ini orangtua mendapatkan tugas mendampingi anak-anaknya untuk belajar. 

Peserta didik harus bisa membagi waktu antara membantu orangtuanya dan mengerjakan tugas sekolah atau kampusnya. Peserta didik yang dulunya banyak membaca buku dan terbang ke berbagai belahan dunia melalui berbagai kisah dari buku dan gurunya di sekolah. Hari ini mereka bisa belajar banyak pengalaman dari guru utamanya yaitu orang tua. 

Banyak siswa belajar tentang menjalani hidup di dapur bersama ibunya memasak, berkebun bersama ayahnya, bermain bersama adik dan kakaknya. Situasi yang langka ketika kehidupan normal karena mereka semua beraktivitas di tempat yang berbeda.

Suasana kebatihan dalam kehidupan bersama di dalam suasana pandemi covid19 ini tentu harus dipandang sebagai hal yang harus disyukuri. Bahwa alam telah mengajarkan kita semua bahwa sejatinya tujuan hidup kita tidak sejauh yang dibayangkan. 

Kebahagiaan itu tidak selalu identik dengan kemewahan, keindahan itu tidak selalu identik dengan pemandangan alam di tempat yang ramai. Semuanya itu ada di rumah ada di keluarga yang rukun penuh dengan suasana kebersamaan. 

Begitu juga dengan pendidikan tidak semua masalah anak kita adalah masalah sekolah dan gurunya. Tetapi sebagian besar masalah itu berasal dari keluarga, baik buruk anak kita tidak jauh dari pola asuh dan pendidikan yang diterapkan di keluarga. Sekolah dan masyarakat tidak akan bisa mengubah apapun jika keluarga telah membentengi anak-anak kita dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun