Mohon tunggu...
Putra Wiwoho
Putra Wiwoho Mohon Tunggu... -

Pengamat sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melawan Lupa…!

29 September 2015   13:31 Diperbarui: 29 September 2015   14:12 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu dipahami bahwa sejak dibubarkan, PKI bergerak di bawah tanah. Metamormofis adalah sebuah metode perjuangan politis ideologis, dimana PKI terus berjuang melalui “bentuk tanpa bentuk”, atau “bentuk yang mengambil bentuk lain” atau “Organisasi Tanpa Bentuk” (OTB), dan “Komunis Gaya Baru” (KGB). Sebagai  ideologi, komunisme tidak  akan pernah  mati  (communism  as ideology is never die), meskipun negara-negara komunis sudah banyak yang bubar dan terpecah belah, seperti Uni Soviet, Chekoslovakia, dan Yugoslavia. 

Kebangkitan komunisme di Indonesia harus terus diwaspadai, karena paham komunis tidak bisa dideteksi dan diketahui secara nyata. Namun, gejala-gejala bangkitnya komunisme dapat terlihat dengan acara dan kegiatan yang secara terbuka mengusung isu komunisme.  Bahkan ironisnya membonceng isu HAM, demokrasi, hak-hak buruh dan anti SARA.  Ingat bahwa komunisme adalah bahaya laten, yang tak kenal menyerah, tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena waktu. Meskipun secara organisatoris paham ini telah bubar dan runtuh. Sepak terjang bangkitnya komunis dapat diraba dan dirasakan. Mewaspadai segala bentuk penyusupan dalam sendi kehidupan bermasyarakat, dari tingkah laku dan kegiatan yang dilakukan oleh mereka yang masih punya hubungan darah dan menamakan dirinya secara terang-terangan sebagai simpatisan PKI perlu terus kita tingkatan dan gelorakan, karena – sekali lagi,  komunisme sebagai ideologi tidak akan pernah mati. Karena itu, WASPADALAH !***(Benteng Pancasila)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun