Mohon tunggu...
Mahmud Manuhoe
Mahmud Manuhoe Mohon Tunggu... Editor - Penulis/Reportase Bebas

It's nice to be important but more important is to be nice!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Covid-19 Kepung Lembata, Remas Unjuk Rasa Peduli

22 Mei 2020   10:51 Diperbarui: 22 Mei 2020   13:29 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan bersih-bersih dan beres-beres di lantai 2 Mesjid Rahma Leuweheq Jum'at (22/5/2020) pagi

Remaja Mesjid (Remas)  Rahma Leuweheq di desa Hingalamamengi, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusatenggara Timur (NTT) kembali melakukan aksi bagi-bagi masker secara cuma-cuma kepada umat di wilayah Mesjid setempat Kamis (21/5) malam. Sebanyak 5 lusin masker hasil patungan dana sesama anggota remaja dan juga dari donatur dibagikan selepas acara khatmil al-Qur'an. Sebelumnya mereka juga beraksi membagikan masker dan takjil kepada umat secara gratis pada Jumat (8/5) dua pekan lalu.

Pembagian masker tersebut dilakukan secara simbolis kepada Imam Mesjid Rahma Leuweheq, H. Ismail Jamaluddin kemudian dilanjutkan pembagian satu per satu kepada jamaah yang berkesempatan hadir. Nampak para jamaah yang menerima masker tersebut sangat sumringah dan berbesar hati karena selama ini akses untuk memperoleh masker sangat sulit didapatkan. Tak sebatas itu, sosialisasi dari pihak -pihak terkait  berkaitan dengan kemanfaatan masker juga masih sangat minim.

Korlap Abdulah Roni menyerahkan masker secara simbolis kepada imam Mesjid Rahma H. Ismail Jamaluddin
Korlap Abdulah Roni menyerahkan masker secara simbolis kepada imam Mesjid Rahma H. Ismail Jamaluddin

Sangaji Mahendra Manuhoe, inisiator aksi saat dihubungi Penulis Kamis malam mengekspresikan rasa sukacitanya karena berhasil membagikan progam masker dan takjil dengan baik kepada umat. Menurutnya kendati saat ini kabupaten Lembata tengah dikepung Covid-19, namun hal itu tidak mengendorkan niat dan itikad baik mereka. Dengan adanya masker artinya umat/masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat sesuai prosedur dan standar kesehatan yang sudah diberlakukan pemerintah di saat musim pandemi ini

Yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah masyarakat sering dihimbau untuk selalu mengikuti protap kesehatan seperti menggunakan masker saat bepergian, cuci tangan, jaga jarak fisik dan lain sebagainya. Sementara mereka mau peroleh masker sangat susah. Tidak ada pihak yang sejauh ini menyediakan masker buat mereka.

"Mungkin saja di tempat yang lain juga sempat melakukan pembagian masker kepada masyarakatnya. Akan tetapi di desa Hingalamamengi baru kali ini. Hal ini yang memotivasi kami untuk terus membagikan masker kepada masyarakat. Apalagi NTT saat ini yang positif Covid-19 sudah sangat banyak sekali le," tutur Sangaji, mahasiswa jurusan PJKR IKIP Budi Utomo Malang ini ketika ditanya mengenai motivasi dia bersama rekan-rekannya membagikan masker secara cuma-cuma kepada masyarakat.

Korlap aksi pembagian masker Abdulah Roni mengungkapkan bahwa hal yang mendasari aksi mereka adalah sebuah bentuk kepedulian kawula muda Mesjid Rahma dalam menyikapi pandemi Covid-19 ini. "Bicara soal Covid-19 bukan saja tanggung jawab pemerintah tetapi kita semua dari elemen apapun. Termasuk muda-mudi Mesjid Rahma Leuweheq juga merasa bertanggung jawab dan mengambil bagian untuk mengatasi masalah ini demi kemaslahatan umat dan bangsa terlebih khusus umat mesjid Rahma Leuweheq", tutur Roni.

Seorang Korlap Maryani Datto sedang mempersiapkan masker yang hendak dibagi
Seorang Korlap Maryani Datto sedang mempersiapkan masker yang hendak dibagi

Hampir senada dikatakan oleh Ermaswati Lamadike, S.Si, inisiator aksi lainnya. Menurut alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini ada dua sisi yang melatarbelakangi kegiatan mereka ini antara lain sebagai upaya untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19 sehingga dengan pembagian masker ini masyarakat dapat terbantu. Sementara sisi lainya dampak dari lockdown membuat akses masyarakat untuk melakukan sosial ekonomi tersendat, sehingga untuk memperoleh hal-hal kecil seperti masker saja sangat sulit.

"Kami mempunyai insiatif untuk mendatangkan masker dengan harapan membantu masyarakat agar terhindar dari wabah ini. Ke depannya tidak hanya masker yang dibagikan tetapi juga bahan-bahan dimana mampu mencegah penularan  seperti handsanitizer, vitamin dan lainnya," tutup Ermas, jebolan Fakultas Sains dan Tekhnologi yang pernah magang dan melakukan riset di laboratorium Animal Cell Culture di Universitas KMUTT, di kota Bangkok, Thailand tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun