ANALISA STRATEGI DEBAT KETIGA CALON PRESIDEN.
Pengertian Debat -- pertukaran pendapat-adu gagasan-ide,mempertahankan argumentasi serta  menghadirkan solusi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akrab dengan aktivitas debat, apalagi diera disrupsi ini semua terbuka lebar, kemajuan teknologi membuka kemudahan bagi aktivitas, interaksi masyarkat sehingga pola hubungan masyarakat semakin aktif, intens membuka dinamika sosial politil kian dinamis memungkinkan terbukanya ruang perdebatan ala warung kopi, debat formal, televisi, dan sosial media di gawai kita.
Yang paling menyita perhatian publik Indonesia debat antar calon presiden/wakilnya, terlihat antara pendukung capres saling serang untuk membela capres walau mereka sekadar ikut-ikutan (Efek bandwagon)
Pada sesi debat ketiga tadi malam, materi debat persoalan pertahanan-diplomasi dan geopolitik.
Dari ketiga calon presiden masing-masing memaparkan gagasan-ide bahkan mereka mengklaim mampu menjadi decition makers dan problem solving.
Persoalan pertahanan negara sangat sakral harus terjaga kerahasiaanya, karena berkaitan langsung dengan persoalan keamanan negara dan kedaulatan negara.
Kedaulatan dan keamanan suatu negara adalah skala prioritas bagi semua negara, dalan menjaga kedaulatan negaranya, masing-masing negara- menjalin hubungan bilateral dan multilateral simbiosis mutual sebagai posisi tawar dalam mengamankan kepentingan masing-masing baik terkait geostrategi,geopolitik serta geoekonomi.
Mari kita memasuki pembahasan inti debat capres tadi malam, tapi sebelumnya saya disclaimer terlebih dahulu tulisan ini akan menganalisis strategi debat yang digunakan oleh ketiga calon presiden.
Strategi debat "Anis Baswedan" menggunakan strategi Yakusa dengan pola- model strategi name calling strategi ini terlebih dahulu membentuk stigma buruk terhadap citra lawan debat, pada sesi pertanyaan pertama Anis benar-benar menunjukan diri sebagai seorang debater handal sebagai mantan aktivos, pada sesi pertama Anis menyerang psycologi Prabowo Subiyanto setidaknya tigal hal tentang : etika-asset dan alustista bekas, "name calling" berhasil memancing emosi PS dan kehilangan momentum rasionalitas.
Jika lawan debat sudah terpancing emosinya, maka sulit menampilkan argumen terbaik baik dalam menjawab pertanyaan maupun mengcounter argumen lawan seperti menampilkan data statistik sebagai fakta tapi pada debat tadi malam benar-benar PS Â kehilangan argumen terbaiknya padahal judul materi debat semalam sangat terkait erat dengan tipoksi PS sebagai menteri pertahanan, dalam hal ini Anis berhasil membuat PS terlihat tidak kompeten.