Mohon tunggu...
Putra Tente
Putra Tente Mohon Tunggu... Dosen - Aktivis sosial

Mengamati dunia politik Indonesia terkait desentralisasi/otonomi daerah.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Gen-Z dan Milenial Penentu Kemenangan Pilpres 2024

14 November 2023   15:58 Diperbarui: 14 November 2023   20:08 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMILIH MUDA "GEN-Z DAN MELENIAL" PENENTU KEMENANGAN PILPRES 2024.

Oleh: Putra Tente.

Adapun Gen Z dan Milenial merupakan generasi yang lahir pada, 1997 sd 2012. Mereka sekarang berusia 8-23 tahun. Sedangkan Milenial yaitu generasi yang lahir pada 1981 sd 1996. (saat ini berusia 24 sd 39 tahun). Selanjutnya Gen X adalah generasi yang lahir pada 1965 sd 1980 (sekarang berusia 40 sd 55 tahun).

Dalam pemilu 2024, mendatang, pemilih GenZ dan Milenial mendominasi pemilih secara nasional, dengan porsi 56%, atau sekitar 114 juta. Separuh dari mereka adalah pemilih pemula berusia 18-23 tahun.

Kelimpahan Bonus demografi ini, menjadi pertama kalinya sepanjang sejarah pemilu kita, dan elektoral yang diperebutkan oleh ketiga kandidat presiden. Di sisi lain secara politik pemilih muda, memiliki problem yakni kurang tertarik politik dan apatis terhadap perkembangan politik dan tidak se-nasionalis dan agresif generasi sebelumnya yakni Gen-X. Seperti om Handan end the gank.

Pemilih milenial juga tidak bisa dengan mudah didorong oleh preferensi politik keluarga mereka untuk diarahkan pada kandidat tertentu, karena karakter kritis, mereka masuk golongan "Swing Voters" (pemilih rasional). 

Berbeda dengan pemilih Gen Z pemilih pemula berusia 19-23 -- di mana preferensi politiknya, masih bisa dipengaruhi keluarga mereka, untuk diarahkan memilih kandidat tertentu.

Melihat demografi pemilih muda GenZ & Milenial yang besar, partai politik dan kandidat mulai menerapkan strategi media sosial, membuat konten- konten-menarik diplatfom tiktok-IG-FB sesuai selera pemilih muda, untuk menarik pemilih muda dan bahkan salah satu kandidat calon presiden memilih anak muda sebagai wakilnya.

Ke mana arah prefrensi politik pemilih muda, dapat ditinjau dari dua aspek sosilogis - psikologis.

Mengacu pada data hasil riset BRIN menunjukkan kalangan milenial dan Gen-Z memiliki sikap keterbukaan yang tinggi terhadap informasi ataupun hal-hal baru yang belum mereka ketahui. Dua kelompok generasi ini juga memiliki rasa penasaran terhadap hal baru yang berkaitan dengan topik humaniora, teknologi dan sains.

Sedangkan preferensi dan animo dalam politik cenderung apatis karena politik selalu menonjolkan aspek abstrak (janji-janji kosong). Sementera preferensi atau selera hidup mereka lebih condong pada hal-hal yang praktis dan konkrit seperti sosial event, sosial movement dll. 

Melihat realitas, perilaku dan preferensi politik pemilih muda ini, ketiga kandidat calon presiden masing-masing menerapkan strategi politik sesuai selera pemilih muda.
 
Membaca Arah Strategi Komunikasi Politik Kandidat Calon Presiden: Prabowo-Ganjar-Anis (Ditinjau dari Model Jaringan komunikasi Devito).

Dalam devito: Prabowo Subiyanto pada pilpres 2019, PS menerapkan model strategi jaringan komunikasi politik interpersonal, membranding dirinya sebagai pemimpin berani sebagai macan asia untuk strategi kampanye.

Sementara pada pilpres 2024, PS merubah strategi komunikasi politik dari interpersonal menjadi personal dengan tampilkan gaya merangkul dengan bahasa receh bahasa keseharian pemilih muda. Dan strategi komunikasi politik PS dinilai berhasil selain merubah sikap personalnya yang dulu tampil kaku, kini menjadi lentur-cair, tampil "Gemoy". Pasca keputusan MK yang dinilai mengakali aturan maen pemilu, pasangan PS dan Gibran tingkat sentimen negatif tinggi.

Sementara Gibran menampilkan sikap lugu dan irit bicara. Keduanya tampil dengan gaya "delibratif" yang menggambarkan diri mereka bisa diterima oleh semua pihak, PS  representasi Gen-X dan Gibran representasi Gen-Z dan Milenial.

Sementara Ganjar dan Anies juga memainkan strategi komunikasi politik dan personal branding seperti ditampilkan PS-Gibran, menampilkan gaya merankul dengan bahasa receh dan dikemas-frame atau bingkai sesuai sekmen pasar pemilih mudah yang menjadi target.

Model jaringan komunikasi politik ditampilkan Ganjar memanfaatkan jaringan komunikasi politik media sosial (tiktok-IG-akun X /tweeter-FB). 

Untuk menyampaikan pesan-pesan politik dan Ganjar juga menyertakan Putra dan Istrinya (Alam Ganjar dan Siti Atikoh) sebagai semiotika politik. Putranya ditampilkan sebagai representasi GenZ dan Istrinya sebagai representasi Gen-X. Selain itu, Ganjar membranding keluarganya sebagai keluarga cemara yang harmonis dan Ganjar dalam pemilihan isu mengaungkan isu korupsi, isu korupsi salah satu isu yang jadi perhatian pemilih muda, karena anak muda sudah bosan menyaksikan politisi yang kena ott.

Strategi politik ganjar dengan pemilihan isu yang disukai anak muda dinilai berhasil pada awal september lalu elektabilitas Ganjar meningkat pesat selain pemilihan isu yg tepat juga disukai anak muda karena sikap egaliternya. 

Adapun Segmen pemilih muda yang menjadi target Ganjar Gen-Z dan Milenial golongan trah priyayi, ningrat, santri, wong cilik (nasionalis dan moderat) termasuk kelompok milenial produktif yang bergerak di bidang humaniora-teknologi dan sains.

Sedangkan Anies Baswedan pola jaringan komunikasi politiknya cenderung kekanan dan Anies kerap menampilkan sisi religius untuk personal branding artinya target politik Anies ingin meraih ceruk suara GenZ-Milenial di golongan trah Santri. Dan Anies juga kurang populer di GenZ dan Milenial dari trah Nasionalis-Moderat. Mungkin faktor gaya komunikasi politik Anies Baswedan yang abstrak dan jelimet kerap bikin puyeng, sementara pemilih muda lebih menyukai model komunikasi praktis dan konkrit.

Jadi, kesimpulanya PS dan Ganjar tempat berlabuh GenZ dan Melenial sebagiannya berlabuh pada Anis Basewedan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun