Mohon tunggu...
Putra Tanah Air
Putra Tanah Air Mohon Tunggu... -

Mencoba Menyeimbangi Berita - Berita Negatif

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kata Siapa Capres Partai Islam Kalah Bersaing?

19 Maret 2013   03:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:31 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga saat ini, partai-partai politik Islam belum menyepakati satupun nama calon presiden untuk diusung bersama dalam Pilpres 2014. Anehnya, lembaga survey justru sudah memposisikan capres partai Islam kalah bersaing dengan capres partai nasionalis.
Dalam survey terakhirnya, LSI menyebutkan, tokoh Islam kalah bersaing dengan tokoh nasionalis dalam Pilpres 2014.
Saya menyebut kesimpulan survey tersebut terlalu prematur dan tidak mendidik masyarakat. Sebabnya, saat ini belum satu pun parpol Islam yang mengajukan nama capres dan cawapres untuk diusung bersama.
“Kalah bersaing dengan siapa? Wong partai-partai Islam belum ada yang mengumumkan nama calon presiden dan calon wakilnya kok. Bagaimana sudah bisa disebut kalah?”
Saya menambahkan, saat ini sejumlah parpol nasionalis sudah menggembar-gemborkan capresnya. Sementara parpol Islam belum satupun yang melakukan hal tersebut.
"Karena itu, terlalu prematur menyebut capres partai Islam kalah bersaing. Selain itu, survey juga selalu menyebutkan dengan asumsi bahwa jika pemilu dilaksanakan pada hari ini. Padahal, pemilu masih tahun depan,".
Saya juga mencontohkan, pada pertengahan tahun 2003 survey-survey tidak menyebut-nyebut nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpotensi sebagai capres.
"Kenyataannya, pada tahun 2004 malah nama SBY yang berkibar,".
Bagi Saya, nasib partai Islam tidak ditentukan oleh hasil survey. Namun, sebagai komunikasi berdemokrasi dan menyampaikan hasil kajian, sah-sah saja melakukan survey.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun