Mohon tunggu...
Satria Wirang
Satria Wirang Mohon Tunggu... -

kehidupan berputar searah dengan gerak matahari dan tempiasnya pada bulan. melangitkan doa-doa bagi istri terkasih,sampai bulan menjadi mati..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemabukan

1 Maret 2012   13:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:41 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bagaimana memabukan diri dengan sebotol minuman,_lantas memasang perangkap bagi rembulan agar dapat kutangkap dan kubenamkan pada dadamu...rapikan rambut mu_
-----------------------------------------------------------------
hei belantara itu seperti tempat para petapa mencari yang_MAHA,,,
lantas tenang sebelum 7 serigala mengoyak tubuhnya dan mengantarkannya pada sang_MAHA,,,
lalu_
aku hanya setengah sadar menyaksikan roh-roh mereka tesenyum dengan kemabukan ku,..

astaga bulan sudah jatuh di pangkuanku dan asyik mabuk bersamaku,lalu ku mainkan musik kenangan rindu sekaligus persembahan duka bagi roh para petapa..............
mari tertawakan luka-luka sebelum malaikat asing melepaskan sayap dan datang dengan sebilah pedang,,

mendatangkan waktu untuk menguji wajah ketulusan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun