Mohon tunggu...
Rony Putra
Rony Putra Mohon Tunggu... -

Indonesia bersatu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setelah Isu Budaya, Kini Mulai Mengangkat Isu Agama

27 Mei 2012   16:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:42 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi dan basuki Cagub DKI nomer 3 itu tak henti-hentinya mendapat tekanan dan perlawanan.  Dalam persaingannya, selalu saja ada kubu yang menggunakan cara-caara hitam. mulai dari isu peci dan baju koko, dan kinipun mulai mengangkat masalah agama.

Berawal dari pernyataan Ahok (Basuki tjahaya purnama) mengenai konser Lady gaga yang menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas) seperti Front Pembela Islam (FPI), Forum Ummat Islam (FUI) dan Lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menolak Konser Lady Gaga di Indonesia. Dari apa yang Penulis lihat di Media FPI, FUI, MUI bukan tidak beralasan menolak konser Lady Gaga, bukan Cuma erotisme dan kevulgaran Lady Gaga melainkan soal stabilitas Nasional yang mungkin saja terjadi antara masyarakat yang Pro dan yang Kontra di tempat acara berlangsung.

INILAH.COM merilis pernyataan Ahok sebagai berikut : Mantan politikus Golkar ini menjelaskan, jika memang konser Lady Gaga bertentangan dengan agama masyarakat tidak akan menonton. Tetapi, pemerintah tidak harus berpegang kepada konstitusi bukan ayat suci. (Inilah.Com)

Ironis sekali jika negara kita Indonesia ini yang telah dinobatkan sebagai Negara Hukum tapi masih di campur adukkan dengan agama.  Bangsa ini mestinya sadar bahwa Agama dan kepercayaan adalah urusan pribadi masing-masing, dan sama sekali bukan urusan Negara. karena Negara mempunyai kitab suci sendiri yaitu UUD '45 dengan berbagai perunadangan di bawahnya.

Negara Indonesia adalah Negara hukum dan harus melaksanakan UUD'45 sebagai pijakan dalam menentukan kebijakan. jadi bukan berdasar pada kitab suci salah satu agama, mengingat Berbagai agama dan suku di negri ini yang telah ditetapkan secara syah berada di bawah naungan Pancasila.

Secara konstitusi, pernyataan Ahok (Basuki Tjahaya Purnama) memberikan kesadaran pada kita untuk menerapkan agama sebagai pijakan kita pribadi dalam menata prilaku hidup kita, dan mentaati perundangan Negara dalam bermasyarakat, yang dalam hal ini adalah Pancasila dan UUD '45.  Keduanya sama sekali tidak bertentangan, hanya saja sebagian dari kita yang seringkali salah menafsirkannya. padahal dalam Islam telah sangat jelas harus di bedakan antara Hablum minannas dan Hablum Minalloh (hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Tuhan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun