Mohon tunggu...
INDONESIA NEWS
INDONESIA NEWS Mohon Tunggu... Guru - Anak Bangsa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberitakan yang benar, bicara benar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menuju Transformasi Pendidikan Berkelanjutan

18 Agustus 2023   20:32 Diperbarui: 18 Agustus 2023   20:54 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abraham Pellokila 

Menuju Transformasi Pendidikan Berkelanjutan, Mengatasi Perubahan Kurikulum dan Meningkatkan Kesejahteraan Guru di Indonesia"

Ruang pendidikan di Indonesia telah menjadi lanskap dinamis, ditandai dengan pencarian terus-menerus akan kerangka yang ideal. Seiring waktu, berbagai pemerintahan telah memulai reformasi, menghasilkan siklus eksperimen yang tampak tak berujung. Perubahan-perubahan ini, meskipun bermaksud baik, seringkali menimbulkan tantangan besar bagi pendidik, memerlukan penyesuaian yang ketat. 

Seiring pemerintahan Jokowi mengakhiri masa jabatannya, sangat penting untuk merenungkan dan mengambil pelajaran dari pengalaman ini untuk memastikan peta jalan pendidikan yang lebih koheren dan berkelanjutan bagi pemerintahan di masa depan. Tulisan ini bertujuan untuk mengurai tantangan-tantangan berulang yang dihadapi dalam transisi kurikulum, mengusulkan strategi untuk kelanjutan, menekankan peran transformasional pendidikan, dan membela pemberdayaan pendidik.

Sifat Siklus Transisi Kurikulum, Perjalanan pendidikan di Indonesia telah ditandai dengan serangkaian perubahan kurikulum, di mana setiap pemerintahan baru memperkenalkan versinya. Dari Kurikulum 2013 yang banyak diperdebatkan hingga Kurikulum Merdeka yang baru-baru ini, pergeseran ini tidak hanya memberatkan pendidik tetapi juga menegangkan alokasi sumber daya. 

Ketidakpastian dari transisi-transisi ini sering menghambat pelaksanaan yang optimal, menyebabkan frustrasi di antara guru, siswa, orang tua, dan administrator. Ketidakstabilan ini menjadi ancaman terhadap pengembangan pendidikan jangka panjang dan memperpanjang ketidakefisienan.

Membuka Jalan Menuju Koherensi dan Kelanjutan, Untuk keluar dari siklus diskontinuitas, pendekatan holistik adalah suatu keharusan. Pemerintahan di masa depan harus fokus pada membangun kerangka pendidikan yang mengakui evolusi bertahap dan visi jangka panjang. Pengembangan Rencana Induk Pendidikan Nasional, yang dirancang secara kolaboratif oleh para ahli pendidikan, praktisi, dan pemangku kepentingan, dapat memberikan pondasi yang sangat dibutuhkan. Rencana induk ini harus menguraikan visi yang bersatu, menggabungkan praktik terbaik dari kurikulum masa lalu, dan sejalan dengan tren pendidikan global. Strategi implementasi berfase akan memfasilitasi transisi yang lebih lancar, memungkinkan pendidik dan lembaga untuk beradaptasi secara organik.

Pendidikan sebagai Pemicu Kemajuan Nasional, Aspirasi Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 bergantung pada sistem pendidikannya. Kurikulum yang berorientasi ke masa depan seharusnya tidak hanya mentransmisikan pengetahuan, tetapi juga membina kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan adaptabilitas. Integrasi literasi digital, keterampilan vokasional, dan kewirausahaan ke dalam kurikulum dapat memberdayakan siswa untuk masa depan yang berubah dengan cepat. Dengan merangsang rasa ingin tahu, pemecahan masalah, dan pembelajaran interdisipliner, pendidikan menjadi sarana pertumbuhan holistik dan kemajuan sosial.

 Mengangkat Pendidik, Pilar Transformasi, Sistem pendidikan suatu negara hanya sekuat pendidiknya. Sementara reformasi kurikulum penting, area yang sama pentingnya adalah kesejahteraan dan pengembangan profesional guru. Kompensasi yang memadai, pelatihan berkelanjutan, dan peluang kemajuan karir adalah faktor kunci dalam menarik dan mempertahankan pendidik berbakat. Dengan membina budaya penghormatan terhadap guru, negara dapat mengamankan tenaga kerja yang termotivasi dan berdedikasi yang akan mendorong keunggulan pendidikan.

Perjalanan Kolaboratif Menuju Keunggulan Pendidikan, Jalan menuju transformasi pendidikan yang berkelanjutan membutuhkan upaya kolaboratif. Pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, dan sektor swasta harus menggabungkan sumber daya dan keahlian mereka untuk menciptakan front bersatu. Kolaborasi ini dapat mencakup inisiatif seperti program mentorship, kolaborasi penelitian, dan inovasi teknologi. Dengan membangun kemitraan, Indonesia dapat memanfaatkan dividen demografi dan mengembangkan tenaga kerja terampil yang unggul dalam konteks global.

Pada kesimpulannya, Indonesia berada pada persimpangan transformasi pendidikan. Untuk keluar dari siklus perubahan kurikulum yang terus-menerus dan memastikan kemajuan yang berkelanjutan, sangat penting untuk membangun pondasi yang kuat, memprioritaskan pengembangan holistik, memberdayakan pendidik, dan terlibat dalam upaya kolaboratif. 

Saat kita membayangkan Indonesia yang berkembang melalui pendidikan berkualitas, sangat penting bagi negara untuk memanfaatkan potensi generasi muda, mendorong negara menuju pencapaian tujuan 2045-nya. Melalui usaha yang bijaksana, strategis, dan berkelanjutan, pendidikan dapat menjadi mercusuar harapan, memberdayakan negara untuk mengatasi tantangan dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun