Mohon tunggu...
Putra Rama Febrian
Putra Rama Febrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Jurnalistik. Saya adalah orang yang ingin terus belajar, terus berkembang, dan memanfaatkan keterampilan saya dalam hal-hal yang positif. Hobi saya bermusik dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Akhlak Individu dan Akhlak Sosial dalam Membentuk Kepribadian Muslim yang Kokoh

31 Desember 2023   12:20 Diperbarui: 1 Januari 2024   14:38 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: 

خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya." (HR. At-Tirmidzi no. 2263).

Menjaga keseimbangan hubungan dengan lingkungan hidup dalam Islam merupakan kewajiban yang mesti dipenuhi bersama. Ini meliputi mencintai lingkungan sebagai perintah agama, memelihara keseimbangan alam dan sosial, serta menghindari eksploitasi tanpa pertimbangan dampaknya. Islam menekankan perlunya menjaga kelestarian alam yang kekal dan tidak berubah serta memanfaatkan sumber daya alam dengan penuh tanggung jawab demi kemakmuran. Menghormati segala ciptaan Allah, menemukan terobosan dalam pengelolaan limbah, dan menjaga kebersihan lingkungan menjadi bagian integral dalam menjalankan peran penting manusia sebagai penjaga lingkungan. Dalam pandangan Islam, menjaga keseimbangan dengan lingkungan merupakan upaya hidup seimbang dan harmonis dengan sesama manusia serta alam semesta.

Keseimbangan tersebut mencakup keselarasan antara kewajiban agama dan tuntutan hidup sehari-hari, serta hak Allah dan hak-hak lainnya. Akhlak individu yang baik juga berperan penting dalam mencapai keseimbangan ini, dengan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia dan makhluk lainnya. Islam juga mendorong pemeliharaan lingkungan hidup dan penghormatan terhadap alam sebagai bagian dari ciptaan Allah. Dengan menjaga keseimbangan ini, manusia dapat hidup dalam harmoni dengan sesama manusia dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan ajaran agama Islam.

4. Akhlak Individu dan Akhlak Sosial Membentuk Kepribadian Muslim

Kepribadian dalam Islam berakar dari makna kata "persona" atau "persum," yang mencerminkan identitas dan karakter seorang muslim. Dalam Islam, kepribadian yang baik tidak hanya berdasarkan penampilan fisik atau asal-usul, tetapi lebih pada pola pikir, tindakan, dan niat yang benar. Kepribadian muslim terpadu dibangun oleh akhlak individu dan akhlak sosial terpuji, yang terwujud melalui kesalehan individu dan kesalehan sosial. Al-Qur'an menegaskan prinsip-prinsip ini dengan jelas. Akhlak individu terpuji mencakup iman kepada Allah, beribadah dengan tulus, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan. 

Sementara akhlak sosial terpuji mencakup kebaikan kepada sesama manusia, keterbukaan terhadap orang miskin dan yatim, menjaga janji, dan tidak sombong. Landasan kepribadian muslim yang baik juga mencakup akidah yang benar, pengembangan diri, cinta terhadap ilmu, ketekunan dalam beribadah, dan semangat berjuang untuk mencapai cita-cita yang islami. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, seorang muslim dapat membangun kepribadian yang seimbang dan berkualitas sesuai dengan ajaran agama Islam.

5. Kepribadian Muslim Kaffah

Menurut Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail dalam bukunya yang berjudul "Kuliah Akhlak Tasawuf", kepribadian muslim kaffah adalah jati diri muslim yang memiliki keyakinan, kesadaran, eksistensi dan sibghah atau identitas khusus yang membedakannya dari pemeluk agama-agama lain. Sibgah seorang muslim itu, termasuk tauhid, ibadah, amal saleh, kejujuran, keikhlasan, kerendahan hati, pemberian manfaat, kecerdasan emosi dan spiritual, cinta akan ilmu, perdamaian, istiqomah, muruah, sabar, tangguh dan ulet, tawakal, mencintai Allah dan alam, peduli sosial, dan hidup terorganisir dalam memperkuat persaudaraan muslim. 

Jadi, kesimpulannya semua sibgah ini membentuk karakter muslim yang berlandaskan keyakinan tauhid, menjalani hidup dalam pengabdian kepada Allah, dan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain dengan tujuan mencari ridha Allah. Kesatuan elemen ini menciptakan kepribadian muslim yang kokoh dan berdaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun