4. Pentingnya Hadis dan Sunnah: Asy'ariyah dan Maturidiyah sama-sama menghargai dan mempergunakan hadits serta sunnah Nabi Muhammad sebagai sumber petunjuk kedua setelah Al-Qur'an. Namun, pendekatan Asy'ariyyah cenderung lebih fleksibel dalam menggunakan hadis, sementara Maturidiyyah lebih menekankan pada kesesuaian hadis dengan akal dan pemikiran rasional.
5. Penerimaan dan Sebaran: Asy'ariyyah lebih dominan di wilayah Arab dan banyak dianut di Afrika Utara, sedangkan Maturidiyyah lebih tersebar di Asia Tengah dan Asia Selatan, khususnya di wilayah Turkic dan sub-kontinen India. Kedua aliran ini memainkan peran penting dalam pembentukan intelektual dan sosial di wilayah-wilayah tersebut, mempengaruhi praktik keagamaan dan pemikiran teologis di masyarakat setempat.
Perbedaan
Asy'ariyah dan Maturidiyah memiliki perbedaan esensial dalam pendekatan terhadap akal dan pemahaman tentang sifat Allah. Asy'ariyah membatasi peran akal dan menerima sifat-sifat Tuhan secara harfiah, sementara Maturidiyah memberikan ruang lebih besar bagi akal dan cenderung memandang sifat-sifat Tuhan secara filosofis.Â
Dalam interpretasi ayat dan hadis, Asy'ariyah meyakini keterbatasan akal manusia dalam memahami sifat-sifat Allah, sedangkan Maturidiyah menekankan peran akal dalam pemahaman agama dengan lebih luas. Contohnya, dalam masalah takdir, Asy'ariyah percaya bahwa segala sesuatu ditentukan oleh Allah, sedangkan Maturidiyah menekankan tanggung jawab moral manusia atas tindakan mereka.
Kesamaan
Keduanya sepakat dalam keyakinan dasar tentang keesaan Tuhan dan pengakuan bahwa Allah adalah pencipta alam semesta. Sumber utama ajaran Islam bagi keduanya adalah Al-Qur'an, diikuti dengan hadis Nabi Muhammad sebagai pedoman utama dalam memahami ajaran agama. Selain itu, meskipun ada perbedaan dalam penggunaan akal, keduanya menganggap akal sebagai alat penting untuk memahami ajaran agama, tetapi dalam batasan-batasan yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Memahami perbandingan antara Aliran Teologis Asy'ariyyah dan Maturidiyyah dalam Islam Sunni memiliki pengaruh yang penting bagi umat Islam. Kedua aliran ini memberikan berbagai sudut pandang yang membantu dalam menafsirkan konsep-konsep kunci dalam Islam, seperti sifat-sifat Allah, hubungan antara akal dan wahyu, memahami ajaran Islam dari Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW, serta penggunaan akal dalam hal agama. Dengan memahami keragaman ini, umat Islam dapat memperkuat toleransi, saling menghormati, dan meningkatkan pemahaman kita terhadap ajaran agama dalam kerangka yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H